Dua Makanan Khas Rohul Jadi Pelengkap di Bulan Puasa
Setiap memasuki bulan Ramadan ada dua hal yang kerap disibukkan dalam memenuhi kebutuhan pokok keluarga, yakni saat sahur dan berbuka puasa. Kalau sahur biasanya diisi dengan menu-menu sederhana yang cepat masaknya. Sementara menu untuk berbuka puasa itu jauh lebih variatif daripada menu untuk sahur.
Setiap daerah pasti punya menu khas yang jadi andalan. Kabupaten Rokan Hulu, yang sangat kaya dengan bahan baku kuliner juga memiliki makanan khas dengan rasa yang khas pula. Seperti anyang pakis dan anyang pangkek. Makanan khas Rohul ini biasanya hanya ditemukan di pasar Ramadan.
Seperti yang disampaikan Erni Mardiana (38), salah seorang pedagang, Minggu (28/6). Untuk membuat anyang pakis cukup melengkapi beberapa bahan bakunya seperti daun paku (pakis) dan daun pepaya. Kedua bahan ini kemudian dipotong dengan ukuran pendek lalu direbus. Setelah matang lalu diaduk dengan bumbu dalam baskom atau nampan. Sedangkan bumbu yang dibutuhkan santan, cabai, lengkuas, serai, bawang merah dan kelapa rendang yang sudah dihaluskan.
Makanan khas Rohul lainnya seperti anyang pangkek tergolong unik, karena salah satu dari bahan bakunya adalah rotan. Dimana pucuk rotan ini setelah dipotong potong lalu direbus sekitar setengah jam atau sampai pucuk rotan yang direbus menjadi lembut. Setelah mateng kemudian diaduk dengan bumbu yang sudah dihaluskan seperti santan, cabai, lengkuas, serai, bawang merah, dan kelapa rendang.
Untuk mendapatkan kedua jenis makanan khas Rokan Hulu ini sedikit sulit karena hanya dijual pedagang tertentu saja. Mereka pedagang dadakan yang merupakan warga lokal. Harga bahan yang ditawakan bervariasi sesuai permintaan konsumen. Minimal sekitar Rp Rp5.000 per porsinya.
Untuk rasanya, anyang pakis dan anyang pangkek memiliki rasa perpaduan antara gurih, pedas sedikit terasa pahit, dan lainnya. Sementara teksturnya tidak terlalu kenyal atau lembek.
Meski kedua makanan khas Rohul ini sangat diburu konsumen, namun stok para pedagang di Pasar Ramadan tidak banyak. Paling banyak pedagang menjual 12 porsi anyang pakis dan anyak pangkek setiap sorenya dengan alasan bahan bakunya cukup tinggi. Untuk membuat satu baskom anyang pangkek membutuhkan modal Rp30 ribu. Apalagi harga sembako saat ini sudah naik.
“Anyang pangkek dan anyang pakis setiap bulan puasa paling dicari dan laris untuk dijadikan menu utama berbuka puasa. Namun dengan kondisi harga barang sekarang kami tidak bisa buat banyak. Cabai mahal, bawang mahal, semuanyalah,” kata Erni Mardiana. ***