Paparkan Hasil Pantauan di Medan
MEDAN (HR)– Pemerintah Kota Medan mengikuti perlombaan Wahana Tata Nugraha sudah 9 kali sejak 2003, menerima Piala pada 2004, 2013 dan 2014 untuk katagori lalulintas Kota Metropolitan dan selebihnya hanya menerima Plakat.
Penghargaan WTN dari Kementerian Perhubungan RI merupakan agenda rutin pemerintah Kota Medan. Kegiatan ini dapat menjadi motivasi steakholder tranportasi di Kota Medan untuk terus berbuat yang terbaik guna peningkatan pelayanan lalulintas dan angkutan jalan kepada masyarakat di Kota Medan.
Hal ini dikatakan Sekda Medan, Ir Syaiful Bahri pada acara paparan hasil pengamatan lapangan Tim penilai penghargaan WTN 2015 oleh Kementerian Perhubungan RI di Balai Kota Medan, Jumat (26/6).
Pemaparan ini terkait penyerahan WTN kepada kota yang ada di Indonesia pada September yang akan datang.
Dikatakan, Pemerintah Kota Medan dan instansi terkait lainnya, terus berupaya melakukan pembenahan dan rencana penerapan kebijakan transportasi yang stretegis. Berharap dengan paparan ini menjadi masukan bagi pemerintah Kota Medan guna mendukung pelaksanaan kebijakan transportasi yang tepat di Kota Medan dalam rangka memberikan pelayayan terhadap masyarakat.
“Dengan adanya perlombaan WTN ini memotivasi bagi sebuah kota untuk memajukan perlalulintasannya. Untuk Kota Medan bukan juaranya yang menjadi utama tetapi bagaimana pelayanan terhadap masyarakat lebih baik lagi dibidang tranportasi,“ ujar Syaiful.
Menurutnya, semua masukan dari tim merupakan sebuah kritisi bagi pemerintah Kota Medan agar perlalulintasan di Kota Medan menjadi lebih baik lagi. Ini menjadi perhatian Pemko Medan untuk dapat menindaklanjuti guna memperbaikinya, dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat di bidang tranportasi.
Ketua Tim lapangan Felix Iryantomo menjelaskan, tim sudah berada di Kota Medan sejak 21 Juni 2015. Selain Kota Medan, tim juga memantau beberapa daerah lainnya seperti Deli Serdang, Langkat dan lainnya.
Kunjungan tim adalah melakukan pemantauan tahap II dan tahap III, terkait pelaksanaan pemberian pengharagaan WTN pada bulan September mendatang kepada daerah di Indonesia.
Menurutnya, untuk Kota Medan selain banyak indikator yang sudah baik tetapi banyak pula yang perlu perbaikan atau pembenahan. Antaranya pemasangan tiang reklame dan sejenis tidak ada aturan tinggi rendahnya. Serta reklame dan para pedagang serta parkir banyak menyita ruas untuk pejalan kaki serta lainnya yang perlu perbaikan. Namun apresiasi terhadap nama jalan yang tertera lengkap dengan satatus, kode pos dan wailayah, Kota Medan yang pertama di Indonesia memiliki nama jalan yang lengkap ini. (wol/ivi)