Warga Berharap Pelayanan PLN Ditingkatkan
LEMANG (HR)- PT PLN Sub Rayon Desa Lemang Kecamatan Rangsang Barat diminta agar meningkatkan pelayanannya sesuai peran dan fungsinya di tengah mayarakat. Terutama saat bulan puasa seperti ini, gangguan listrik yang terjadi cukup mengganggu kekhusyukan beribadah.
Masyarakat Desa Lemang dan juga masyarakat lainnya di Kecamatan Rangsang Barat berharap operasional PLN bisa maksimal dalam rangka memberikan kemudahan berbagai aktivitas di tengah masyarakat.
Kebutuhan arus listrik dalam rumah tangga dewasa ini tidak lagi hanya sebagai pelengkap saja, melainkan kehadiran PLN sudah menjadi salah motor penggerak terhadap berbagai aktivitas di rumah maupun di perkantoran,”ungkap Ismail, warga Desa Lemang kepada Haluan Riau Jumat kemarin.
Menurut orangtua tersebut, terutama saat menjalankan ibadah puasa, mulai dari waktu Sahur hingga berbuka, kehadiran listrik dalam rumah tangga sangat menentukan kelancaran.
Artinya, dengan kerabnya listrik hidup mati belakangan ini, sangat menganggu aktivitas warga.
Untuk itu kita berharap kepada pihak PLN Sub Rayon Desa Lemang, agar mampu meminimalisir gangguan yang terjadi, yang akhirnya mengurangi pemadaman listrik tersebut,”kata Ismail.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala Desa Lemang, Edy Murkan, berharap kepada PLN agar benar-benar mampu meningkatkan pelayanannya bagi masyarakat terutama dalam kondisi saat menjalankan bulan puasa ini.
Ketika peran listrik itu sangat dibutuhkan, dan PLN hadir pada moment yang tepat tersebut, maka rasa puas dan kebanggaan kita terhadap kehadiran PLN itu menjadi sangat terasa.
Dan sebaliknya, ketika di saat kita butuh arus listrik tersebut, ternyata ada gangguan teknis, maka kecewapun tidak bisa dihindari.
Di sinilah peran PLN harus mampu memberikan pelayanan di saat mana PLN sangat dibutuhkan itu di saat itu ia harus hadir. Dan sepanjang pengamatan kita dalam 24 jam hidup kita setiap hari, pada dasarnya kehadiran PLN di setiap detiknya sangat dibutuhkan.
Itu artinya kalau di Rangsang Barat jam hidup PLN masih terbatas waktunya, dalam masa tersebut diharapkan hendaknya mampu beroperasi maksimal.
“Kita tidak berharap hidup di siang hari saat ini, namun di saat malam keluraga mau sahur dan berbuka puasa, listrik itu hendaknya tidak padam,”ungkapnya.
Kepada seluruh lapisan masyarakat juga diimbau untuk menjaga seluruh asset PLN yang ada. Termasuk meminimalisir gangguan yang diakibatkan oleh manusia seperti kegiatan layangan.
Ditekankan Kepala Desa Lemang itu, bagi orangtua agar melarang anak-anaknya yang bermain layangan dekat dengan jaringan PLN.
"Hal itu beresiko menimbulkan gangguan, juga beresiko mengancam nyawa manusia,”tegasnya.***