Masyarakat Harus Lebih Waspada
SIAK (HR)-Berdasarkan hasil lab yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Siak melalui Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan, Kabupaten Siak terhadap 40 sampel daging bakso, 4 di antaranya positif mengandung boraks. Daging tersebut ditemukan di Kecamatan Kandis saat sidak makanan bakso berbahan hewan bulan Maret kemarin.
"Iya, memang benar ditemukan bakso mengandung boraks pada bulan Maret lalu saat kami sidak ke pedagang bakso di Kecamatan Kandis. Pada saat itu kami melihat kondisi bakso yang cukup aneh di sana, dari beberapa sampel yang kami ambil, yaitu kekenyalan yang tidak wajar,"ungkap Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Siak Susilawati melalui Kabid Keswan Giatno, Rabu (24/6).
Melihat kejanggalan tersebut, kata Giatno, pihaknya mengambil 40 sampel tersebut untuk dibawa ke lab untuk diperiksa.
"10 persen atau 4 sampel terbukti atau positif mengandung boraks, dan pedagang tersebut kami panggil untuk dilakukan pembinaan dan pengarahan. Karena mereka kurang paham dampak dari boraks tersebut. Apabila kedapatan lagi pedagang tersebut menjual bakso mengandung boraks, maka pedagang tersebut kami serahkan kepada pihak kepolisian atau penegak hukum," tegasnya.
Boraks merupakan salah satu pengawet Kayu yang digunakan para pedagang yang nakal untuk mengawet makanan dengan skala lama. Apabila manusia mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks dengan skala berkepanjangan atau lama, tentunya menimbulkan kanker kepada yang konsumsinya.
"Untuk itu saya meminta kepada masyarakat untuk hati-hati dan waspada dalam memilih dan memilah bahan makanan berbahan dasar hewan," pungkasnya.(gin)