Pelajar Jual Takjil untuk Galang Dana
RENGAT(HR)- Sejumlah pelajar SMP dan SMA di Kecamatan Rengat Barat menjual takjil, guna membantu penggalangan dana bagi anak yatim piatu yang ada di sekitar pusat pemerintahan Indragiri Hulu.
Para pelajar yang tergabung dalam Komunitas Sakha ini melakukan penjualan takjil dan makanan berbuka puasa bersama-sama di pasar Ramadan yang ada di simpang tugu Patin Pematang Reba, kecamatan Rengat Barat. "Kami sengaja menjual takjil setiap sore menjelang berbuka puasa disini. Keuntungannya buat membantu anak yatin piatu yang kurang mampu untuk kebutuhan lebaran nanti," ujar koordinator Komunitas Sakha, Sendi
Menurutnya, ada 20 pelajar yang tergabung dalam komunitas Sakha yang menanam saham dalam usaha jualan takjil tersebut. Pelajar - pelajar itu merupakan siswa SMA dan SMP di Kecamatan Rengat Barat. "Maksud saham disini, yaitu saham amal. Jadi masing-masing anggota komunitas menyumbang modal untuk membuat takjil, lalu kami jual, keuntungannya baru kami serahkan kepada anak yatim dan piatu beberapa hari sebelum Idul Fitri, nanti," ungkap Sendi.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan mengisi kegiatan liburan sekolah selama bulan Ramadan. "Orangtua kami sangat mendukung kegiatan ini, bahkan ada beberapa orangtua juga ikut menanam saham dalam usaha jualan ini," jelasnya.
Ditambahkan, anggota komunitas Sakha juga ada yang berkeliling membagikan takjil gratis kepada para orang kurang mampu dan pengemis jalanan. "Ada yang kami bagi-bagikan secara gratis, soal untung rugi itu urusan Tuhan, yang penting niat kami tulus untuk membantu sesama, ini yang diajarkan oleh para guru kami di sekolah," sebutnya.
Tak hanya itu, para anggota komunitas ini juga melakukan kegiatan membersihkan masjid dan musala yang berada di seputaran Kelurahan Pematang Reba. Ini dilakukan bertujuan agar membentuk karakter hidup bergotong royong dan menjadikan masjid maupun musala sebagai wadah yang baik muda-mudi.
"Biasanya kalau bulan Ramadan di sekolah diajarkan bersedakah kepada teman-teman yatim piatu yang kurang mampu. Karena tahun ini libur, kami coba menerapkannya di luar sekolah. Niat kami kegiatan ini terus dilakukan setiap tahun, karena kami menyadari setiap menjelang lebaran para anak yatim dan piatu sangat membutuhkan uluran tangan orang lain. Kami tahu kesedihan mereka karena tak lagi punya orangtua tempat meminta, mudah-mudahan kami bisa membuat mereka bahagia saat lebaran Idul Fitri" ucap Sendi. (eka)