Dua Desa Terisolasi, Kelaparan Mengancam
BANGKINANG (HR)-Pasca banjir bandang yang menghantam Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Minggu (14/6) pagi, dua desa masih terisolasi. Kedua desa itu adalah Desa Dua Sepakat dan Desa Sungai Santi. Hingga Senin (15/6) sore, masyarakat di dua desa itu masih terisolasi. Masyarakat di dua desa itu juga terancam kehabisan stok makanan karena akses jalan menuju ke dua desa itu telah terputus.
Kondisi itu diakui Camat Kampar Kiri Hulu Nuzum Ashal dan Kepala BPBD Kampar melalui Kepala Seksi Kedaruratan Muhammad Nasir, Senin (15/6) malam.
Dikatakan, saat ini, satu-satunya akses transportasi ke dua desa itu hanyalah melalui sungai dengan menggunakan sampan bermesin atau sering disebut jonson oleh warga sekitar. Perjalanan dimulai dari pelabuhan di Desa Gema, Kecamatan Kampar Kiri Hulu. Perjalanan dari Gema ke Desa Dua Sepakat membutuhkan waktu dua jam.
Banjir bandang membuat akses jalan darat menuju dua desa itu terputus total. Selain kerusakan berat pada enam jembatan, banjir bandang juga membuat banyak badan jalan yang tertimbun longsor. Setidaknya, ada lima titik longsor di badan jalan menuju dua desa tersebut.
Tidak hanya itu, banjir bandang yang mengikuti aliran Sungai Santi di kedua desa itu juga telah membuat delapan rumah hancur total dan hanyut dibawa arus banjir. Kondisi serupa juga dialami empat rumah warga lainnya, namun tidak sampai terseret air.
Selain itu, kerusakan di Desa Dua Sepakat juga menimpa masjid dan sejumlah fasilitas umum seperti jalan, jembatan kayu dan rumah dinas guru SD di desa itu.
Sedangkan di Desa Sungai Santi, ada jembatan kayu sepanjang 40 meter terjungkal dan hanyut. Begitu juga sebuah jembatan kayu sepanjang 20 meter x 3 meter dibawa arus.
Banjir bandang tersebut muncul akibat hujan deras yang turun sejak Jumat (12/6). Puncaknya, banjir bandang terjadi pada Minggu (14/6) pagi pukul 02.00 WIB. Selain merusakan rumah dan fasilitas umum, banjir bandang juga menyebabkan perkebunan dan ternak warga ikut merasakan dampaknya.
Dikatakan Nuzum, jumlah rumah yang terkena banjir bandang di Desa Sungai Santi, tercatat sebanyak 78 rumah. Sedangkan di Desa Dua Sepakat sebanyak 70 unit. Rumah-rumah ini berada di sepanjang aliran Sungai Santi. "Sebagian rumah ada yang dapurnya roboh, peralatan rumah tangga berserakan di jalan dan barang-barang lainnya," ujar Nuzum.
Menurut Nuzum, musibah yang terjadi di dua desa itu telah disampaikan kepada Bupati Kampar H Jefry Noer. Menurut rencana, hari ini (Selasa, 16/6) bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah maupun Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Kampar akan datang. Penyerahan bantuan ini kabarnya juga akan dipimpin Ketua TP PKK Kabupaten Kampar Hj Eva Yuliana yang juga anggota DPRD Riau.
"Insya Allah tim akan turun untuk menyerahkan bantuan sembako sekaligus evakuasi korban dan menghitung kerugian dan dampak kerugian rumah maupun materi lainnya," ucapnya.
Selain kepada Bupati Kampar, Camat Kampar Kiri Hulu juga telah menyampaikan peristiwa itu kepada Pemprov Riau melalui Kepala BPBD Provinsi Riau H Edwar Sanger dan Kadisos Provinsi Riau. "Yang jelas saya berharap fasilitas dan akses transportasi segera dibenahi. Jangan sampai masyarakat yang mencapai 150 KK jadi terancam kelaparan," harapnya.
Menurut Nuzum, dari komunikasi dengan dua kepala desa tersebut, diketahui stok makanan sudah minim dan hanya mencukupi untuk beberapa hari saja. "Itu yang kami khawatirkan, karena tidak ada jalan masuk lagi, bagaimana masyarakat memenuhi kebutuhan pangan mereka," tambahnya. (hir)