BUMN Syariah Diharapkan Bentuk Kesepakatan

BUMN Syariah Diharapkan Bentuk Kesepakatan
JAKARTA (HR)- Rencana konsolidasi bank-bank BUMN syariah dinilai masih pantas untuk diperjuangkan. Sebab Indonesia membutuhkan bank syariah dengan kapasitas besar dalam mendorong market keuangan syariah.
 
Nelson Tampubolon, Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Perbankan, berpendapat, secara informal OJK telah bertemu satu persatu dengan bank BUMN syariah untuk membahas konsolidasi. "Pada dasarnya mereka mendukung rencana itu," kata Nelson, Minggu (14/5).
 
Nelson berharap, ke-4 bank BUMN syariah membentuk kesepakatan konsolidasi bank pada tahun 2015 ini dengan persetujuan induk usaha dan Kementerian BUMN. Pasalnya, jika kesepakatan sudah dibentuk maka akan lebih mudah untuk membentuk proses konsolidasi. "Secara teknis memang membutuhkan waktu, namun akan lebih mudah untuk membentuk model dan legalnya, " tambahnya.
 
Sebelumnya, OJK mengusulkan agar konsolidasi bank-bank syariah berpelat merah ini dilakukan secara bertahap. Misalnya, ke-empat bank BUMN syariah melakukan konsolidasi internal untuk sumber daya manusia (SDM) dan teknologi informasi (IT). Setelah itu, mereka masuk tahap selanjutnya melakukan sinergi bisnis.
 
Jika ke-4 bank BUMN syariah terkonsolidasi maka total aset akan mencapai Rp119,64 triliun per Maret 2015 atau 2,05 p terhadap total aset perbankan mencapai Rp5.783,99 triliun per Maret 2015. Aset tersebut terdiri dari Bank Syariah Mandiri (BSM) Rp67,15 triliun, BNI Syariah Rp20,51 triliun, BRI Syariah Rp20,58 triliun, dan BTN Syariah Rp11,40 triliun.(rol/ara)