PKBM Tambah Perekonomian Keluarga
Siak Hulu(HR)- "Dengan mengikuti pelatihan jahit menjahit di PKBM, merupakan salah satu upaya menambah dan meningkatkan perekonomian keluarga.
Demikian dikatakan Asisten Perekonomian dan Kesra Setdakab Kampar, Nukman Hakim, pada acara penutupan Kegiatan Pembinaan Kemampuan Teknologi Jahit menjahit dan Bordir di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Jumat (12/6).
"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pemkab Kampar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kampar," ujar Nukman Hakim.
Ekonomi kerakyatan pada kegiatan ini merupakan skala kecil yang dimulai dari peningkatan ekonomi keluarga, dengan adanya kegiatan jahit menjahit merupakan upaya peserta untuk meningkatkan ekonomi Keluarga.
Selanjutnya Nukman Hakim menyampaikan, setelah lulus dari PKBM akan terlihat kemampuan menjahit peserta, karena menjelang kelulusan peserta pelatihan, sudah dapat menghasilkan baju perhari 20 sampai 30 potong baju melalui kerja kelompok, apalagi kalau dapat order langsung setelah tamat dari PKBM.
Dikatakan Nukman Hakim yang mewakili Bupati Kampar, melalui kerja kelompokm orderan menjahit akan lebih banyak didapat. Karena itu dirinya mengharapkan hasil jahitan baju perhari di tingkatkan lagi sebanyak minimal 36 potong perharinya, sekaligus sebagai syarat lulus PKBM, kalau selama pelatihan mampu menghasilkan 30 potong," ungkapnya.
Kepada peserta pelatihan yang telah lulus menjahit, Nukman Hakim mengingatkan, agar memperbanyak kerja nantinya setelah tamat, agar menghasilkan baju yang banyak. Sebab disamping menambah penghasilan, dengan banyak bekerja juga untuk ibadah, yaitu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Ditambahkan Amin Filda, kelompok PKBM yang melampaui target dengan 27 yang semula ditargetkan 25 pieces perhari perkelompok, di antaranya Angkatan 5, kelompok 4, 5, 10,11, 12, 13, 14 dan 15 mereka berasal dari Desa Buluh Cina, Desa Lubuk Siam, Desa Tanah Merah, Kecamatan Siak Hulu.
Untuk angkatan ke-6 juga telah melampaui target yang diberikan Bupati Kampar, kelompok angkatan 6 tersebut, di antaranya 3, 6,7 dan 9, mereka berasal dari Desa Terantang, Desa Pulau Permai, Desa Parit Baru dan Desa Tarai Bangun.(adv/humas)