TAMBANG (HR)-Dulu kata "batobo" akrab di telinga masyarakat di Kabupaten Kampar. Batobo  merupakan kegiatan yang dikerjakan secara bersama-sama atau gotong royong dilaksanakan disetiap desa-desa. Namun hal tersebut sudah hilang.

Untuk itu melalui Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XII dan Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (HKG-PKK) ke-43, kita kembali hidupkan kembali kebiasaan bergotong royong.

Hal tersebut diingatkan Bupati Kampar, H Jefry Noer, saat pembukaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XII dan Hari Kesatuan Gerak Permberdayaan Kesejahteraah Keluarga (HKG-PKK) ke-43 tersebut, di Desa Kualu, Kecamatan Tambang, Kamis pagi (11/6).

Lebih lanjut Jefry mengungkapkan, kegiatan ini hendaknya dilaksanakan lebih meriah. Jangan hanya sekedar seremonial atau acara rutin setiap tahunnya. "Dengan acara BBGRM mari mulai kita untuk perbaikan dari tingkat desa, kecamatan  sampai kabupaten agar kedepan daerah tidak ada yang kumuh lagi," ujar Jefry.

Untuk itu Jefry menekankan mulai dari para kepala desa, Camat untuk menjadikan acara ini sebagai cambuk bagi bagaimana mayarakat nantinya bisa manjadi masyarakat yang baik, Kades yang baik, camat, Kadis serta sampai kepada bupati.

"Sebab, kalau tidak percuma jalan yang bagus di buat Pemda dengan baik dibiarkan semak tanpa ada pemeriharaan dari masyarakat yang pada akhirnya akan bisa menjadi hancur," katanya.

Kepada Kades, Jefry, juga mengingatkan agar menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk perbaikan jalan-jalan kecil di desa yang mulai rusak, jangan sampai dana ADD dijadikan sebagai ajang proyek. "Mulailah para kades bagaimana lebih cepat membina dan mamajukan desa, baik di segi ekonomi serta ahlak dan moral," katanya.

Selain itu, Jefry minta kepala desa,  camat serta stake holder yang ada di Kabupaten Kampar bahu-membahu memajukan desa. Dikatakan, saat ini Pemkab  Kampar sedang membuat program yang dinamakan program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE). (hir)