SIAK (HR)- Kegiatan Lomba Lagam Melayu yang diadakan panitia Kemah Budaya Nasional di Bumi Perkemahan Buang Asmara berlangsung meriah. Di antara sekian banyak lagu Melayu yang diperlombakan, hanya lagu Lancang Kuning yang paling banyak dinyanyikan  dan  disukai para peserta KBN.

"Saya lebih suka menyanyikan lagu Lancang Kuning, karena lagu-lagu Melayu yang lainnya sangat susah saya hafal, baik cengkok maupun lirik lagunya. Dari pada mengambil resiko yang terlalu dalam, saya lebih memilih lagu Melayu Lancang Kuning yang sudah banyak dikenal. Saya belajar lagu Lancang Kuning baru 2 hari selama saya kemah disini," ujar Dwiyan, siswa kelas 2 SMP dari Ambon, Jumat (5/6).

Hal senada diungkapkan Arif (15) peserta KBN dari Sulawesi Tengara. Dari sekian banyak lagu melayu yang ditawarkan panitia, ia lebih memilih lagu Lancang kuning yang sudah terkenal di Indonesia.

"Saya latihan lagu Lancang Kuning ini sudah 1 bulan lebih, dan yang paling susah adalah cengkok lagunya yang terkadang saya lupa. Namun walaupun agak susah, saya akan terus berjuang menyanyikan lagu ini dengan baik, Insya Allah mudah-mudahan saya bisa menjadi yang terbaik dalam lomba menyanyi lagu Lancang Kuning ini," ungkapnya dengan penuh semangat dan percaya diri.

Sementara itu Ketua Panitia Jamaluddin mengatakan, untuk materi, konsep dan VCD, 2 bulan yang lalu sudah diberikan panitia kepada Kwarnas untuk dibagikan kepada masing-masing Kwarda.

"Untuk lomba lagam Melayu ini, konsep, materi  maupun VCD sudah kita berikan kepada mereka untuk dihafalkan. Ada 7 lagu yang boleh mereka pilih untuk tampil panggung di KBN ini. Ini dilakukan karena kita ingin mengembangkan dan mengenalkan budaya kita agar dikenal dan dipahami kawan-kawan dari 34 propinsi se-Indonesia maupun negera tetangga Malaysia. Kita berharap lagu-lagu Melayu bukan saja dikenal  di Riau, melainkan dikenal masyarakat nasional maupun internasional," pungkasnya.(gin)