Bupati Makan Bersama dengan Kontingen
SIAK (HR)-Untuk menghormati para tamu yang datang ke Negeri Istana, Bupati Syamsuar menggelar acara temu ramah dan makan bersama dengan beberapa kontingen Kwartir Daerah yang ada di Indonesia maupun dari negara tetangga, Kamis(4/6), di Balai Rung Datuk Empat Suku.
Temu ramah tersebut dihadiri kontingen dari Maluku, Gorontalo, Papua, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan dan beberapa propinsi yang lainnya. Selain itu juga hadir kontingan dari negara tetangga, Malaysia.
Acara makan malam bersama itu dihadiri ketua Kornas Pramuka, Sekjen Kwarnas Pramuka, seluruh Ketua Kwartir Daerah Provinsi se-Indonesia, peserta Pramuka Malaysia, seluruh forkomfinda, dan kwartir cabang Pramuka se Provinsi Riau.
Pada kesempatan itu, Pemkab Siak menyelingi acara dengan menampilkan seluruh potensi wisata yang ada di Siak. Terlihat banyak peserta yang terpukau melihat sejarah Kabupaten Siak serta potensi wisatanya.
Bupati Siak, Syamsuar dalam sambutannya menuturkan, Kabupaten Siak merasa bersyukur dan berterimakasih karena Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mempercayakan Siak sebagai tuan rumah KBN tahun 2015.
"Kesempatan ini merupakan suatu kehormatan bagi Siak bisa laksanakan even nasional KBN. Ini kebangsaan bagi gerakan Pramuka Siak dan Riau atas kepercayaannya kepada Siak di Bumi Perkemahan Tengku Buang Asmara," terang Bupati.
Lanjut Syamsuar, kegiatan ini bukan hanya sekedar silaturahmi saja. Tapi juga sebagai ajang untuk bertukar kebudayaan antara semua daerah yang ada di Indonesia maupu negara tetangga Malaysia yang sama-sama memiliki kesamaan budaya.
"Dengan KBN ini kita akan mengetahui khasanah budaya yang ada. Ini sekaligus memperkuat kesatuan bangsa dan melahirkan anak-anak yang memiliki keunggulan dan memiliki karakter cinta tanah air dan memiliki sengat nasionalisme yang kuat," jelasnya.
Ditambahkan Syamsuar, KBN ini banyak manfaatnya bagi tanah air, karena KBN ini bagian dari perekat bangsa yang berkenaan dengan pembangunan kebudayaan.
"Diharapkan KBN dapat bermanfaat bagi anak didik supaya bisa mengenal identitas bangsa, sekaligus melestarikan identitas bangsa," tandasnya.
Sementara itu Ketua Panitia Jamaluddin mengungkapkan, para biaya KBN ditanggung Kementrian pendidikan dan kebudayaan.
"Program Kemah Budaya Nasional (KBN) ini dari kementerian Dinas Pendidikan dan kebudayaan, jadi untuk transportasi 34 kontingen dari masing-masing kwarda itu ditanggung oleh Kemendikbud. Baik itu kelengkapan, uang saku dan lain-lain," jelasnya.
Direktur Sejarah dan Nilai Budaya Indonesia Endjat Djainul Derajat mengatakan dengan diadakan Kemah Budaya Nasional yang diadakan di Siak bisa mempererat tali persaudaraan antar suku, ras, dan golongan serta mengenal budaya antar daerah.
"Dengan adanya kemah budaya ini, akan memupuk tolerasi peserta perkemahan dari mulai dini agar mereka bisa saling menghargai dan mencintai budaya-budaya yang ada di Indonesia. Karena Indonesia sangat kaya dengan budaya, agama,suku, pulau-pulau dan lain-lain yang harus mereka pahami," ujarnya.
Ditambahkan Endjat, Siak terpilih menjadi tuan rumah kerena memiliki bukti-bukti sejarah yang sampai sekarang masih ada dan terjaga dengan baik. Budaya serta bumi perkemahan yang sangat memadai dan memenuhi syarat dalam berkemah.
"Memang banyak yang ingin menjadi tuan rumah Kemah Budaya Nasional, namun yang terpilih dan nampak paling serius Kabupaten Siak, apalagi Siak menyimpan budaya yang sampai saat ini masih diletarikan. Selain itu ada Istana Siak yang sampai saat ini masih bagus, serta budaya pantun, tari, tenun dan lain-lain yang masih terjaga keasliannya," ungkapnya.
"Lima hari yang akan datang, dalam perkemahan ini mereka akan mengenalkan kebudayaanya, masing-masing kontingen akan menampilkan kebudayanya di depan semua kontingen. Untuk Perkemahan kebudayaan di Indonesia, baru 4 kali dilakukan, yakni pertama Sulawesi Barat, kedua di Blitar Jawa Timur, ketiga di Solo dan keempat di Siak ini. Mudah-mudahan perkemahan budaya ini bisa berjalan dengan lancar," pungkasnya. (adv/humas)