Naker PT NSP adalah Masyarakat Sekitar Perusahaan
SELATPANJANG (HR) - PT National Sago Prima (NSP) yang membuka perkebunan sagu di Kecamatan Tebingtinggi Timur menyerap sekitar 700 orang tenaga kerja. Dari jumlah tersebut umumnya berasal dari desa-dsa sekitar perusahaan.
Setyo Budi Utomo Coordinator Forestry PT NSP kepada Haluan Riau mengatakan, sebagian besar tenaga kerja tersebut merupakan anak daerah yang direkrut dari sekitar wilayah operasional perusahaan. Hampir 90 persen tenaga kerja kita merupakan anak daerah.
Selain mempekerjakan tenaga kerja lokal, perusahaan ini juga menggunakan jasa kontraktor lokal I berbagai pekerjaan yang dibutuhkan.
Dijelaskannya, dari sekitar 21 ribu hektar izin lahan yang diberikan, baru sekitar 12 ribu hektar yang ditanam. Upaya pengembangan akan terus dilakukan hingga memenuhi target penyediaan bahan baku mencapai 5.000 tual sagu perhari, atau kapasitas produksi 100 Ton perhari.
"Kita akan melanjutkan penanaman lagi sekitar 2.000 hektar. Yang jelas hal itu akan menambah jumlah tenaga kerja," ungkapnya lagi.
Menurutnya, menggunakan tenaga kerja lokal lebih besar, selain menjadi kewajiban perusahaan, kehadiran tenaga kerja lokal tersebut juga dalam rangka program peningkatan atau pertumbuhan ekonomi masyarakat secara makro.
Sebab seluruh karyawan setiap bulan tentunya akan membelanjakan pendapatannya di desa sekitar. Sehingga secara langsung akan terjadi multyflayer effect terhadap ekonomi masyarakat.
Jika mengunakan tenaga dari luar Meranti, sudah barang tentu uang yang didapatkan itu akan digunakan di luar Meranti. Jadi ini salah satu keuntungan bagi lokal atas kehadiran perusahaan tersebut,”tambah Budi. (jos)