Komisi XI DPR RI Ingatkan Pemerintah Berhati-hati Sikapi Tarif Dagang AS

RIAUMANDIRI.CO - Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menegaskan Pemerintah harus berhati-hati dalam menyikapi terkait pengenaan tarif dagang 32 persen untuk barang-barang Indonesia yang masuk ke Amerika Serikat (AS). Dampak tarif ini sangat signifikan terhadap ekspor Indonesia ke AS.
Menurutnya, pembahasan terkait dampak dari kebijakan baru tarif dagang Trump ini cukup kompleks dan melibatkan perhitungan yang matang. Karena itu, perlu dikaji secara mendalam dampak-dampak yang dapat timbul ke depannya dari respons yang mungkin diambil oleh Indonesia.
"Kebijakan tarif perdagangan baru AS di era Trump 2.0 ini kan sangat signifikan dampak tekanannya pada ekspor Indonesia ke US, sehingga pemerintah harus melakukan konsolidasi menyeluruh para stakeholder untuk menghadapi nya karena pemerintah harus tetap berhati-hati menghitung untung rugi kebijakan tariff baru US tersebut pada kinerja perekonomian Indonesia secara keseluruhan," katanya, Jumat (4/4/2025).
Diketahui, pihak Trump mengaku bahwa tarif 32 persen yang diterapkan pada Indonesia dihitung berdasarkan asumsi Gedung Putih bahwa Indonesia telah menerapkan pembatasan perdagangan dan manipulasi mata uang yang mengakibatkan tarif sebesar 64 persen pada barang AS.
Selain kepada RI, tarif juga dijatuhkan untuk beberapa negara lain termasuk negara jiran seperti Vietnam, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Australia, hingga Brunei Darussalam.
"Negara kita dan pembayar pajak kita telah dirampok selama 50 tahun namun hal ini tidak akan terjadi lagi," ujar Presiden Trump dalam caption posting Instagram terhadap tarif tersebut. (*)
Berita Lainnya
- Alokasi Kuota Tambahan Seharusnya Diperuntukkan untuk Jemaah Haji Reguler
- Generasi Milenial Sangat Kurang Pahami dan Gunakan Bahasa d Daerah
- Ini Penyebab Quilliam, Mualaf Inggris Masuk Islam Abad ke-19
- Mengenal Sunroof, Moonroof, dan Panoramic pada Mobil
- Bansos yang Jor-joran Diduga Penyebab Harga Beras Mahal dan Langka
- Gobel Dorong Jepang Investasi di IKN Berkonsep Wawasan Lingkungan