CISFED: Pelemahan IHSG Perlu Perhatian Serius Pemerintah
Rabu, 26 Maret 2025 - 12:02 WIB

Farouk Abdullah Alwyni
RIAUMANDIRI.CO – Tren pelemahan IHSG yang terjadi belakangan ini harus disikapi Pemerintah secara tepat. Pengamat Center for Islamic Studies in Finance, Economic and Development (CISFED) Farouk Abdullah Alwyni menyebut Pemerintah perlu menyakinkan pasar bahwa kondisi fundamental perekonomian Indonesia baik-baik saja dan siap mengantisipasi berbagai perubahan ekonomi-politik domestik maupun global.
Antisipasi yang dimaksud adalah dengan menunjukkan komitmen menciptakan iklim bisnis yang kondusif bagi pelaku usaha, bukan hanya bagi bisnis besar tetapi juga untuk bisnis-bisnis menengah dan kecil.
Selain itu Pemerintah harus komitmen menyederhanakan birokrasi dan penegakan hukum. Pemerintah perlu menciptakan peradilan yang bersih dan professional bagi segenap pihak yang terlibat dalam korupsi-korupsi besar serta penyalahgunaan kekuasaan di BUMN.
“Pada saat yang tepat BI juga harus terus menjaga stabilitas rupiah dengan intervensi moneter yang proporsional,” ujar Wakil Rektor Universitas Binawan ini, Rabu (26/3/2025)
Farouk menyebut pelemahan IHSG secara drastis dalam waktu singkat harus dianggap sebagai peringatan serius bagi Pemerintah. Sebab pelemahan IHSG menunjukkan larinya investor dari pasar saham Indonesia, khususnya para investor luar negeri.
Pelemahan IHSG itu akan berdampak pada penurunan 'market confidence' terhadap pasar saham Indonesia. Meskipun pada dasarnya pasar saham adalah pasar dengan volatilitas tinggi dan selalu terdampak dari berbagai aspek.
"Pemerintah perlu membuat kebijakan dasar yang dapat mengamankan dinamika pasar saham agar tidak terlalu drastis mengalami perubahan. Sebab pelemahan IHSG akan berdampak terhadap pasar sekunder dan 'to some extent'. Hal itu akan mengurangi minat perusahaan-perusahaan untuk melakukan IPO,” ujar mantan Senior Officer Islamic Development Bank ini. (*)
Editor : Syafril Amir
Tags
Ekonomi
Berita Lainnya
Berita Terkait
- Sri Mulyani Dipermalukan Presiden Bank Dunia karena Hal Ini
- Dinas Penanaman Modal Inhu Mulai Batasi Interaksi Langsung dengan Pelaku Usaha
- Bunga KUR Turun Jadi 9 Persen
- Sederet Skandal Garuda di Bawah Kepemimpinan Dirut Ari Askhara
- Harga Pertalite Dinilai Mahal, Mulyanto Minta Pemerintah Belajar dari SPBU Swasta
- Distanak Upayakan Swasembada Daging