Pertamina Sumbagut Siap Hadapi Lonjakan Permintaan Energi Arus Mudik 2025

Riaumandiri.co - Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 2025 Pertamina Patra Niaga di Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) khususnya di Provinsi Riau siap menghadapi kenaikan permintaan energi berupa BBM dan LPG menjelang arus mudik dan Hari Raya Idul Fitri 1446 H.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria mengatakan Satgas RAFI beroperasi mulai 17 Maret yang lalu hingga 13 April.
Satria memprediksi terjadinya kenaikan permintaan gasoline pertalite sebesar 17 persen atau 12.831 kendaraan, kemudian pada avtur Pertamina juga memprediksi terjadinya peningkatan sebesar 13 persen atau 910 penerbangan.
"Untuk avtur ada kenaikan permintaan 13 persen karena kita tau ada tambahan layanan penerbangan , dan ini tentu pasti akan meningkat," Katanya.
Pertamina juga menyediakan sejumlah 287 SPBU dan 933 agen LPG 24 jam di jalur potensial seperti wisata, logistik, maupun tol.
Ia menjamin kualitas BBM yang beredar di masyarakat saat arus mudik nantinya, hal ini karena Pertamina bersama Kapolda Riau telah melakukan inspeksi dan dipastikan aman.
"Kita juga akan komunikasi dan koordinasi dengan Dishub, Polda dalam rangka pengawalan mobil tangki dan kita Senin kemarin sudah cek langsung ke SPBU dan agen LPG aman dan tidak ada kendala," katanya.
Sales Area Manager (SAM) Riau Pertamina Patra Niaga Sumbagut, Wilson Edi Wijaya memastikan kondisi armada baik kapal tangker maupun mobil tangki dalam kondisi fit untuk melayani masyarakat.
Ia juga menghimbau apabila ada kejanggalan dalam distribusi BBM, untuk dapat segera menginformasikan kepada pihak Pertamuna untuk nantinya ditindaklanjuti.
Untuk stok BBM dan LPG di kepulauan yang ada di Riau, Wilson memastikan tidak ada kendala dalam pendistribusian dan tersedia aman terkendali. Bahkan penyaluran BBM maupun LPG telah disalurkan lebih awal.
"Terkait yang ada di kepulauan tak perlu khawatir, sejak awal bulan puasa kita sudah salurkan lebih awal, bahkan beberapa kepala daerah yang ada kepulauan seperti Inhil, Meranti, Dumai, dan Bengkalis itu kami sudah salurkan lebih awal, dan kami sudah koordinasi dengan Syahbandar penyeberangan," ujarnya.
Wilson berharap agar cuaca mendukung untuk pendistribusian BBM maupun LPG.
"Sehingga kami pastikan aman, dan semoga cuaca kondisi yang terang dan aman sehingga armada pengiriman berjalan sesuai jadwal, begitu juga LPG yang telah kami gelontorkan dalam jumlah yang besar," ungkapnya.
Pertamina memastikan hingga saat ini belum terdapat kasus penimbunan BBM maupun LPG.
"Untuk kasus penimbunan BBM belum ada menemukan, cuman jika ada pengisian yang berulang atau mobilnya itu itu saja, mohon disampaikan dan bisa dilaporkan beserta fotonya, SPBUnya, supaya kami bisa tindak lanjuti di lapangan," kata Satria.
Setiap hari, pengapalan dilakukan dari tiga depo utama, yaitu di Pekanbaru, Dumai, dan Indragiri Hilir. Seluruh armada distribusi BBM dan elpiji di Riau juga telah dipastikan dalam kondisi prima untuk melayani masyarakat.
Sebanyak 87 SPBU di Riau akan beroperasi selama 24 jam, termasuk di ruas jalan tol. Untuk memastikan kelancaran distribusi elpiji, Pertamina juga menyiapkan 202 agen elpiji yang beroperasi penuh sepanjang hari.
Sebagai tambahan, Pertamina menyiagakan tujuh motoris yang siap mengantarkan BBM bagi kendaraan yang mengalami kendala di jalan. Masyarakat yang membutuhkan layanan ini dapat menghubungi pusat layanan 135 tanpa dikenakan biaya pengantaran.
“Guna mengantisipasi lonjakan permintaan, kami juga menyiapkan delapan unit mobil tangki di SPBU dengan tingkat penyerapan tertinggi sebagai cadangan tambahan, selain tangki timbun yang telah tersedia di setiap SPBU,” pungkasnya.
Sementara itu, konsumsi solar diperkirakan mengalami penurunan sekitar 7 hingga 8 persen akibat menurunnya aktivitas perusahaan. Sebaliknya, kebutuhan LPG diprediksi meningkat sebesar 5 persen.
“Penurunan konsumsi solar berkisar antara 7 hingga 8 persen karena aktivitas industri yang berkurang. Sementara itu, permintaan LPG kami perkirakan meningkat sekitar 5 persen,” jelasnya.