Begini Kata Bawaslu Siak Soal Temuan Sembako Baznas

Riaumandiri.co - Warga Siak diimbau untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang beredar di media sosial mengenai dugaan penggerebekan oleh Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di salah satu lokasi Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Siak.
Dugaan tersebut berkaitan dengan adanya penumpukan sembako yang dianggap mencurigakan di lokasi dimaksud.
Kendati demikian, masyarakat diharapkan untuk menunggu klarifikasi resmi dari pihak terkait agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat memicu ketegangan di tengah proses PSU yang tinggal menghitung hari.
Menjelang pelaksanaan PSU, muncul berbagai isu yang berpotensi menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
Tidak dapat dipungkiri, ada pihak-pihak yang mungkin memanfaatkan situasi ini untuk menjatuhkan pasangan calon tertentu atau menciptakan kegaduhan ditengah masyarakat.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan tidak mudah terprovokasi. Menjaga ketenangan dan saling menghargai merupakan langkah terbaik untuk mendukung kelancaran proses demokrasi di Kabupaten Siak.
Menanggapi informasi tersebut, Ketua Bawaslu Siak, Zulfadli Nugraha, memberikan klarifikasi untuk meluruskan kabar yang beredar.
Menurut Zulfadli, informasi yang menyebutkan adanya penumpukan sembako di lokasi PSU adalah keliru.
Pria yang akrab disapa Fadli itu menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bukan merupakan upaya politik atau pelanggaran, melainkan program rutin Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan dan Idulfitri.
“Itu bukan penumpukan sembako untuk kepentingan politik atau kegiatan PSU. Setelah kami konfirmasi langsung dengan manajer pendistribusian dari BAZNAS, saudara Tarno, diketahui bahwa BAZNAS memang memiliki program pemberian bantuan sembako kepada cleaning service di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Siak,” ujar Zulfadli Selasa (18/3).
Zulfadli juga bilang bahwa untuk memenuhi kebutuhan paket sembako tersebut, BAZNAS membeli barang dari warung atau kedai binaan BAZNAS yang tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Siak, termasuk di lokasi yang dimaksud.
Untuk menghindari kesalahpahaman dan memastikan tidak adanya pelanggaran dan menjaga situasi tetap kondusif, pihak BAZNAS meminta pendampingan dari Bawaslu dalam proses pengambilan sembako dari kedai binaan tersebut.
“BAZNAS memang membeli sembako dari kedai binaan mereka, termasuk di Buantan Besar. Selain di lokasi tersebut, kedai binaan BAZNAS juga tersebar di kecamatan lain seperti Bunga Raya, Mempura, dan Siak," tuturnya.
Jadi, lanjut Fadli, bukan karena ada kepentingan politik atau pelanggaran pemilu.
Sementara itu, Komisioner BAZNAS Siak, Rojikin membenarkan adanya program pembagian 1000 paket sembako untuk petugas kebersihan di OPD Pemkab Siak.
“Memang benar ada program tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan ini, kami membeli dari kedai binaan BAZNAS yang tersebar di berbagai kecamatan. Itu yang sebenarnya terjadi, ini harus diluruskan dan jangan sampai menjadi informasi hoax yang dapat mengganggu Kamtibmas beberapa hari jelang pelaksanaan PSU,” tegas Rojikin.
Terkait klarifikasi ini, Zulfadli mengimbau masyarakat agar tidak lagi terpengaruh oleh informasi simpang siur yang belum tentu kebenarannya.
“Kami harap masyarakat tidak mudah percaya pada informasi yang belum jelas sumbernya. Jika ada hal yang perlu diklarifikasi, kami siap memberikan penjelasan kapan saja,” tutup Zulfadli memungkasi.