Perlu Kesiapsiagaan Hadapi Longsor dan Banjir Saat Mudik Lebaran

Perlu Kesiapsiagaan Hadapi Longsor dan Banjir Saat Mudik Lebaran

RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi V DPR RI Teguh Iswara Suardi menyoroti aspek krusial untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan masyarakat selama mudik Lebaran. Salah satu poin utamanya adalah kebijakan perpanjangan kerja dari rumah (work from home/WFH) sebelum dan sesudah Lebaran untuk mengurangi kepadatan arus mudik dan arus balik.
 
"Langkah ini menegaskan pentingnya sosialisasi serta koordinasi dengan pemangku kepentingan agar masyarakat dapat merencanakan perjalanan mereka dengan baik, termasuk dalam hal pembelian tiket untuk menghindari kepadatan pada hari tertentu," ungkap Teguh dalam keterangan tertulisnya, Minggu (16/3/2025).
 
Dalam kesempatan tersebut, Teguh juga menyoroti potensi kendala akibat kondisi cuaca selama musim mudik. Berdasarkan peta yang dipaparkan Kementerian Pekerjaan Umum dan hasil rapat kerja dengan BMKG, diprediksi curah hujan dengan intensitas menengah masih berlangsung hingga April 2025.
 
"Kondisi ini memerlukan perhatian ekstra, terutama terkait kesiapsiagaan infrastruktur untuk menghadapi kemungkinan bencana seperti longsor dan banjir," ujarnya.
 
Sebagai contoh, ia mengingatkan kejadian longsor di jalur Kereta Api Makassar-Parepare pada Desember lalu saat momen Natal dan Tahun Baru (Nataru), mengakibatkan layanan kereta api terhenti lebih dari sepuluh hari.
 
"Maka saya meminta agar jalur kereta api di Sulawesi Selatan masuk dalam daftar pantauan khusus, mengingat dalam data yang ada saat ini, hanya 148 lokasi di Jawa dan 83 lokasi di Sumatra yang masuk di dalamnya, tanpa Sulawesi Selatan," jelas Teguh.
 
Legislator NasDem dari Dapil Sulawesi Selatan II itu juga menegaskan perlunya komunikasi dan koordinasi antara Kementerian Perhubungan dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan langkah mitigasi yang lebih baik agar insiden serupa tidak terulang.
 
Teguh juga menyoroti inovasi digital dalam pengelolaan mudik, khususnya aplikasi Nusantara Hub, yang berfungsi untuk mengintegrasikan data penyelenggaraan mudik gratis, memantau arus perjalanan, serta mengoordinasikan layanan transportasi.
 
"Dengan aplikasi ini, diharapkan kapasitas program mudik gratis dapat dioptimalkan dan mengurangi potensi kursi kosong akibat fenomena double booking. Saya nilai aplikasi ini sebagai langkah strategis yang harus disosialisasikan secara luas agar masyarakat dapat memanfaatkannya secara maksimal," paparnya. (*)



Tags Mudik

Berita Lainnya