Pemilik tak Terima Lahan Dijadikan Tempat Penampungan Rohingya, Pemko Pekanbaru Koordinasikan dengan

Pemilik tak Terima Lahan Dijadikan Tempat Penampungan Rohingya, Pemko Pekanbaru Koordinasikan dengan

Riaumandiri.co - Pemerintah Kota Pekanbaru akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Riau terkait nasib pengungsi Rohingya yang menempati lahan seorang warga.


Pasalnya, kini warga pemilik tanah yang berada di sekitar Rumah Detensi Imigrasi itu merasa keberatan lahannya dijadikan sebagai lokasi penampungan ilegal.



"Tanah yang berlokasi di sekitar Rumah Detensi Imigrasi dihuni ratusan kaum rohingya. Pemilik lahan keberatan, karena penungsi itu menempatinya secara ilegal tanpa izin," kata Agung, Senin,(10/3).


Bahkan, pemilik tanah juga akan mengusir ratusan pengungsi Rohingya itu. Namun Pemko Pekanbaru akan berusaha untuk berkomunikasi lanjut dengan warga pemilik lahan.


"Kita minta untuk sementara waktu pemilik tanah tidak mengusir mereka, kalau sekarang kan ilegal, mau diusir, kita akan komunikasikan ke pemilik lahan agar diberi waktu," ujar Agung. 


Untuk itu, Pemko Pekanbaru akan berkolaborasi dan melaporkan hal tersebut ke Pemerintah Provinsi untuk sama sama menyelesaikan permasalahan lokasi penampungan penungsi Rohingya. 


Termasuk rencana relokasi mereka ke daerah Palas, Rumbai Pekanbaru. 


"Belum (diputuskan relokasi ke Palas-red), makanya akan kita rapatkan tidak putus di kita, kita kolaborasi ke provinsi," ujarnya. 


"Ini kan bukan tentang tanggungjawab kota saja, namun juga ada provinsi," lanjut Agung. 


Walikota menjelaskan, agar nanti ke depan lokasi yang baru tidak mengganggu masyarakat setempat, harus terkoordinasi dengan baik. 


"Kita harus ada lokalisir tempat, agar lingkungan sekitar tidak terganggu, bukan berarti mereka (rohingya) mengganggu, ini agar terkoordinir dengan baik," katanya. 


Terkait konflik antara masyarakat dan kaum rohingya, Agung, menilai, kaum rohingya tidak boleh juga diabaikan. Karena itu, organisasi IOM siap menanggung kebutuhan hidup kaum rohingya. 


"Iya tentu terkait pengaturan rohingya kita tentu tidak boleh mengabaikan, tak boleh, jadi kita ingin memastikan yang mendapat khususnya IOM alhamdulillah masih ditanggung, jumlahnya (pengungsi rohingya) terus bertambah, kita minta ini bisa ditambah anggarannya," kata Agung. 


"Terkait ada yang ambil mangga, ini lah, tadi sudah dijamin kawan kawan IOM," ujarnya.