Mudik Lebaran Berjalan dan Nyaman Ala Syaiful Huda

RIAUMANDIRI.CO - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda memberikan perhatian serius terhadap persiapan menyambut mudik lebaran 2025. Dia menyampaikan tujuh catatan agar mudik Idulfitri tahun ini bisa berjalan aman dan nyaman, serta zero accident atau bebas dari kecelakaan kendaraan.
"Sebagai anggota DPR RI, kami berada di posisi pengawasan. Kami akan mengawasi pelaksanaan mudik lebaran tahun ini," terang Huda dalam keterangannya, Sabtu (8/3/2025).
Huda pun menyampaikan tujuh catatan terhadap persiapan dan pelaksanaan mudik lebaran tahun ini. Pertama, diprediksi sebanyak 146,48 juta orang akan melaksanakan prosesi mudik Idul Fitri 2025 nanti. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28-30 Maret 2025. "Itu nyawa semua. Dan menjadi tanggung jawab Pak Kakorlantas Mabes Polri, supaya zero accident," terang Huda.
Kedua, baru pertama kali mudik lebaran dilakukan di tengah pelaksanaan efisiensi anggaran. Pemerintah dan semua stakeholder yang terkait dengan pelaksanaan arus mudik tidak boleh lupa bahwa prioritas utama negara adalah keselamatan dan jaminan hidup aman bagi warga negara.
"Sehingga penekanan pada keamanan dan kenyamanan harus menjadi prioritas dan doktrin utama dalam penyelenggaraan Arus Mudik 2025," beber Politisi PKB ini.
Ketiga, pemerintah harus berpegang pada doktrin, yaitu kesalamatan, keamanan, dan kenyamanan. Dengan tiga doktrin itu, potensi akan terjadi persoalan bisa diminimalisir. Karena mudik hanya setahun sekali, maka harus betul-betul terlaksana dengan nyaman. Tidak cukup hanya aman, dan selamat, tapi juga harus nyaman.
Keempat, Huda menyampaikan apresiasi kepada pemerintah yang sudah sejak jauh hari melakukan persiapan. Misalnya, soal penurunan harga tiket penerbangan. Pemerintah juga memberikan intensif 6 persen PPN dari harga tiket.
Kelima, kata Huda, terkait kesiapan infrastruktur. Menurut dia, infrastruktur relatif bisa ditangani dengan baik. Walaupun sekarang masih dalam perbaikan jalan, tapi dia memastikan semuanya akan berjalan lancar.
"Kami bisa pastikan secara umum dalam situasi ini, perbaikan sedang terus berjalan dan bisa segera dituntaskan," urainya.
Catatan keenam, Huda menyoroti manajemen transprotasi. Misalnya, tiket pesawat terjadi penurunan, tapi masih ada problem delay pesawat, dan penumpukan pesawat. Jadi, manajemen trasnportasi harus betul-betul prima dalam menyambut mudik lebaran.
"Catatan ketujuh adalah kemudahan akses informasi. Termasuk akses informasi ketika ada kecelakaan. Supaya mudik lebaran ini menjadi mudik bersama, dan tanggung jawab bersama. Ketika ada masalah bisa mudah diselesaikan," tandas Huda. (*)