Indonesia tidak Ingin Terjebak dalam Salah Satu Blok Negara Besar

Indonesia tidak Ingin Terjebak dalam Salah Satu Blok Negara Besar

RIAUMANDIRI.CO - Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto menyatakan pentingnya hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) dan China usai menerima kunjungan dari Counselor for Political Affairs Amerika Serikat, David V. Muehlke, dan Reva Price dari U.S.-China Economic and Security Review Commission di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis (6/3/2025). 

Pertemuan ini membahas hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat dan China, serta perspektif Indonesia terkait kedua negara tersebut.
 
Dalam pernyataannya, Utut Adianto menjelaskan bahwa pertemuan tersebut fokus pada tiga hal utama. “Kami membahas tiga klaster utama, yaitu sejarah hubungan Indonesia dengan China, sejarah Indonesia dengan Amerika, dan yang terakhir adalah konsep hubungan Indonesia ke depan,” ujar Utut.
 
Ia menegaskan bahwa Indonesia tidak ingin terjebak dalam salah satu blok negara besar, baik Amerika Serikat maupun China.

"Indonesia tidak ingin berada di blok salah satu. Kami ingin bersahabat baik dengan Amerika Serikat dan juga membuka hubungan, terutama pasar kita dengan China,” tambahnya.
 
Utut mengungkapkan tekad Indonesia untuk menjadi negara yang independen dalam merajut hubungan internasional, tanpa terpengaruh oleh tekanan dari pihak manapun. Ia juga mengungkapkan bahwa pertemuan kali ini dilakukan dengan komunikasi yang sangat terbuka.
 
“Kami berbicara secara jujur, bukan hanya pertemuan formal. Ini bukan sekadar pertemuan basa-basi, tetapi pertemuan yang sangat penting untuk kedua negara,” ujar Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.
 
Dalam pertemuan tersebut, turut hadir tujuh anggota DPR lainnya, yang berasal dari berbagai partai politik, termasuk PDI Perjuangan, Golkar, Gerindra, NasDem, PAN, dan PKS. Utut menyampaikan bahwa pertemuan ini bukanlah pertemuan basa-basi.
 
“Hubungan Indonesia dengan Amerika bukanlah sekadar pertemuan formal. Ini adalah pertemuan yang historis karena kami berbicara secara terbuka tentang akar sejarah kami, terutama dalam hal hubungan Indonesia dengan China,” pungkas Utut. (*)



Berita Lainnya