MITI: Program Food Estate Perlu Disinergi dengan Petani

RIAUMANDIRI.CO - Peneliti Bidang Pertanian Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) Pujiatmoko menyarankan kepada pemerintah untuk melibatkan petani dalam program Food Estate.
Pelibatan yang dimaksud bukan sekedar mengangkat petani menjadi pekerja program Food Estate tetapi mensinergikan dan menyediakan sarana penunjang peningkatan produksi pertanian.
"Petani kecil harus dilibatkan lebih aktif dalam pengelolaan dan pengambilan keputusan, bukan sekadar menjadi pekerja. Keterlibatan petani dalam hasil keuntungan pertanian sangat penting untuk memastikan keberhasilan program Food Estate," ujar Pujiatmoko, Jumat (7/3).
Pujiatmoko menambahkan program Food Estate, sebagai salah satu proyek strategis nasional 2025-2029 harus ditempatkan sebagai program besar yang dapat menampung hasil pertanian yang beragam. Bukan menyeragamkan hasil pertanian hanya pada satu komoditas berskala besar.
Sebab selain karena kebutuhan masyarakat terhadap produk pertanian sangat beragam, sistem monokultur juga memiliki sejumlah risiko.
Mantan Atase Pertanian Tokyo ini menjelaskan monokultur dapat merugikan ketahanan pangan jangka panjang karena rentan terhadap fluktuasi pasar dan ancaman penyakit. Oleh karena itu, diversifikasi komoditas pangan dan penerapan teknologi ramah lingkungan harus menjadi bagian integral dari pengelolaan kawasan pangan.
Karena itu produk food estate harus berjalan sesuai dengan kebutuhan lokal. Perencanaan dan implementasi harus melibatkan petani serta masyarakat setempat. Ini penting agar kebijakan yang diterapkan benar-benar mencerminkan kondisi dan potensi wilayah tersebut.
"Selain urusan kerjasama dengan petani, untuk menyukseskan program food estate ini Pemerintah perlu meningkatkan infrastruktur penunjang produksi pertanian yang lebih baik. Infrastruktur yang buruk menghambat distribusi dan akses petani ke pasar. Oleh karena itu, prioritas utama harus diberikan pada pembangunan jalan, sistem irigasi yang efisien, dan fasilitas penyimpanan yang memadai untuk mendukung keberhasilan program," terang Pujiatmoko.
Pujiatmoko menambahkan Pemerintah juga harus memastikan skema pendanaan yang transparan dan mudah diakses oleh petani kecil. Pemberian kredit berbunga rendah dan skema pembiayaan yang jelas akan sangat membantu meningkatkan partisipasi petani dalam program ini.
"Sistem monitoring berbasis data harus dibangun untuk memastikan efektivitas kebijakan dan penyesuaian yang cepat terhadap masalah yang muncul. Evaluasi yang transparan dan terstruktur akan memastikan keberlanjutan program ini," tegasnya. (*)
Berita Lainnya
- Mbak Tutut: Saya Akan Dampingi Transmigran Memajukan Bangsa Ini
- KAMI Bantah Tunggangi Demo: Ada yang Memasang Spanduk dan Menyebarkan Flyer
- Gubernur Khofifah-Gus Ipul Bakal Gelar Konser Musik New Normal
- DPR Minta Pemerintah Utamakan Tenaga Kerja Dalam Negeri
- Wapres JK Ingatkan Jangan Gunakan Masjid untuk Kampanye Politik
- Tak Berhenti pada Gatot dan Eddy