Transdepo Sampah di Labersa Diminta Masyarakat Tutup

Riaumandiri.co - Bau yang semakin pekat membuat masyarakat meminta transdepo Jalan Labersa ditutup.
Bhabinkamtibmas Kelurahan Simpang Tiga Bripka Adriyan Alta membenarkan bahwasanya setelah adanya mediasi dengan pihak DLHK, Rabu (5/3) bahwa masyarakat meminta agar Transdepo yang ada ditutup.
"Kemarin kelurahan memang menginfokan masyarakat di mediasi dan mereka minta tutup," kata Bripka Adriyan Alta.
Selaras dengan Bhabinkamtibmas, Camat Bukit Raya Tengku Ardi Dwisasti menyebut memang adanya penolakan dari warga, dan sempat ada survey dari DLHK, namun ia tidak mengetahui pasti hasil survey tersebut.
"Masalah terakhir rapat mau survey, udah itu aja, di Kantor Lurah, seperti apa sekarang kelanjutannya itu tidak tau, DLHK surveynya seperti apa," katanya.
Ketika ditanya apakah ingin memindahkan transdepo tersebut, pihaknya belum tau, dan monitor hasil survei DLHK.
Sementara itu, Plt Kepala DLHK, Iwan Simatupang tak banyak komentar, ia hanya mengatakan akan cek dengan menurunkan tim UPT Persampahan.
"Nanti dicek UPT sampah dulu," singkatnya.
Ketika ditanya soal penutupan atau kelanjutan Transdepo belum mendapatkan jawaban.
Dikabarkan sebelumnya, Plt Lurah Simpang Tiga Harmendra menceritakan perusahaan PT EPP telah mengajukan izin melalui RT nya, namun semua warga menolak terkait rencana tersebut.
"Semua warga sudah menelpon pak RT, menolak keberadaan Transdepo itu, makanya kami serahkan saja persiapan tersebut ke PT EPP, DLHK juga harus turun memberikan pertimbangan, untuk penutupan itu merupakan tanggung jawab dari DLHK, kalau kita pihak kelurahan jelas kalau warga menolak kita akan sampaikan kepada DLHK, yang jelas permintaan warga Transdepo itu ditutup," katanya, Rabu (5/3).