Plt Direktur RSD Madani drg Asnar Soal Sepi Pasien dan Berbagai Persoalan: Ibarat Benang Kusut

Riaumandiri.co - Plt Direktur RSD Madani Pekanbaru drg Asnar mengungkapkan terjadinya kenaikan pasien dengan persentase 30 persen, kenaikan ini berkisar dari bulan Januari hingga Februari silam.
"Sebetulnya kita ada peningkatan ya (pasien) Januari ke Februari ada kisaran 30 persen," katanya.
Peningkatan tersebut jumlahnya untuk bulan Januari total rata rata sebanyak 70 pasien per hari dan untuk Februari total sekitar 100 orang per hari datang untuk berobat di RSD Madani.
"Rata-rata 100 per hari di bulan Februari, di Januari sekitar 70 an," katanya.
Ia mengakui saat ini RSD Madani tengah melakukan pembenahan dalam hal pelayanan kepada pasien yang datang berobat.
"Jadikan kita harus berbenah dengan pelayanan pasien, pelan pelan di tangan saya sudah mulai aman dan sentosa," katanya.
Menurutnya menyelesaikan permasalahan RSD Madani ibarat benang kusut, yang tentu tidak secara instan masalah tersebut langsung selesai.
"Pelan pelan, karena kita kemarin juga mau buka layanan cuci darah, ini kan seperti benang kusut, tidak gampang menyelesaikannya," kata Asnar.
"Tak langsung seperti membalikkan telapak tangan, kita rangkul dulu dokter spesialis, sudah mulai ini naik pasien 30 persen. Coba bayangkan dulu dan sekarang, tentunya beliau (Walikota) inginnya lebih baik lagi," katanya.
Justru RSD Madani memiliki program unggulan terbaru yakninya layanan cuci darah layanan ini terbuka untuk seluruh masyarakat.
Tapi, Asnar tetap berkomitmen untuk tetap meningkatkan pelayanan masyarakat, seperti contoh beberapa hari yang lalu ia menceritakan ada pasien yang minta rujukan.
Oleh karenanya, pihak RSD Madani mencarikan rujukan tersebut semaksimal mungkin dan tetap diupayakan yang terbaik buat pasien maupun masyarakat.
"Misalnya ada pasien terkendala di rujukan, kita ada pasien ini dari UGD dirujuk, udah diusahakan Madani menghubungi rumah sakit rumah sakit yang ada, tapi ditolak karena penuh, karena ada jalur khusus jadi coba ke Awal Bros, itu udah dua tiga kali seperti itu," kata Asnar.
Terkait penyediaan alat kesehatan, Dirut Madani menyampaikan memang ada dana sebesar 25 miliar yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK).