Siasati Kebijakan Efisiensi Anggaran, Wako Agung tak Pakai Mobil Dinas

Riaumandiri.co - Wali kota Agung Nugroho menyoroti kebijakan efisiensi anggaran, dia mengakui bahwa tidak menggunakan mobil dinas melainkan hanya mengendarai mobil pribadinya.
"Belum, kita masih pake mobil pribadi, bahkan mobil Alpard saya, saya berikan kepada Wawako, kami percaya masih menerapkan efisiensi," kata Agung usai apel persana, Senin (3/3).
Menurutnya efisiensi anggaran terbesar pada SPPD dan juga kegiatan seremonial yang tidak berdampak pada masyarakat.
Kegiatan seremonial tersebut salah satunya adalah pesta rakyat yang seharusnya dilaksanakan, akan dihilangkan dan dialihkan untuk program program peningkatan kesejahteraan masyarakat Pekanbaru.
"Memang anggaran yang tak menyentuh masyarakat seperti kunjungan kerja itu dikurangi, kegiatan seremonial itu dikurangi," kata Agung.
"Anggaran itu tentu untuk memperbaiki infrastruktur, sekolah sekolah yang belum mendapatkan fasilitas yang bagus, dan kita kedepankan pelayanan," ujarnya.
Ia meminta kepada BPKAD secara khusus untuk pilah pilih anggaran mana yang sekiranya bisa dipotong dan dialihkan ke program yang tepat.
"Kita sudah sampaikan kepada BPKAD mana anggaran yang dipotong, dan yang belum tepat kita alihkan ke yang tepat, ini masih bertahap kita akan bedah," ujarnya.
Wakil Walikota Pekanbaru, Markarius Anwar menambahkan program efisiensi anggaran menjadi perhatian nasional, oleh karenanya perlu mensiasati anggaran yang ada, ditambah defisit Pemko cukup besar.
"Efisiensi ini jadi perhatian nasional, supaya keuangan kita sehat. Jadi karena defisit kita besar, harus kita disiasati, caranya dengan mengencangkan ikat pinggang, kita juga perlu review terstruktur, sistematis dan masif (TSM)," katanya.
TSM yang dimaksud yakninya melakukan sweeping penggunaan anggaran seperti alat tulis kantor. "Memang harus di sweeping kegiatan seremonual dan belanja yang menurut saya sebetulnya barangnya masih ada tapi tetap dianggarkan, contoh, di kantor ada hekter, itu kan masih ada, tidak perlu membeli lagi, nanti saya bantu sweepingnya. Serahkan kepada kami untuk di review terlebih dahulu," jelas Markarius.