Beras Lokal Lebih Berkualitas Dibandingkan Beras Impor
_saat_meninjau_Gudang_Bulog_Gulun__Kab20250220090933.jpg)
RIAUMANDIRI.CO - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Abdul Kharis Almasyhari menilai bahwa beras lokal Indonesia memiliki kualitas yang jauh lebih baik dibandingkan beras impor dari Vietnam dan Pakistan.
"Setelah kita bandingkan, ternyata beras impor dari Vietnam dan Pakistan masih kalah kualitasnya dengan beras Indonesia," ujarnya Kharis saat memimpin kunjungan kerja spesifik meninjau Gudang Bulog Gulun, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Rabu (19/2/2025).
"Jadi, kita harus mencintai produk dalam negeri. Beras Vietnam ukurannya kecil-kecil, beras Pakistan agak besar, sedangkan beras Indonesia lebih besar dan bersih," ulasanya.
Saat ini di Gudang Bulog Gulun memiliki stok lebih dari 4.000 ton beras, yang sebagian besar merupakan sisa impor tahun 2024. Sementara itu, untuk tahun 2025, pemerintah sudah tidak lagi melakukan impor beras.
Gudang Bulog Gulun sendiri memiliki kapasitas penyimpanan hingga 10.000 ton. Hingga berita ini diturunkan, beras-beras lokal hasil panen petani terus berdatangan dari proses penggilingan padi.
Kharis pun meminta Bulog agar tetap konsisten membeli gabah petani dengan harga Rp6.500 per kilogram.
"Petani tadi menyampaikan bahwa harga gabah kering panen Rp6.500 per kilogram sudah sangat baik, dan mereka merasa senang. Saya meminta Bulog untuk tetap konsisten dan istikamah dalam membeli gabah petani dengan harga tersebut," tutupnya. (*)