Gunung Marapi Erupsi: Letusan 700 Meter dari Puncak

Riaumandiri.co - Gunung Marapi mengalami erupsi, Rabu (19/2), aktivitas vulkaniknya berlangsung sekitar pukul 07.10 WIB.
Erupsi ini menghasilkan kolom letusan yang teramati setinggi kurang lebih 700 meter di atas puncak gunung, atau sekitar 3.591 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Menurut informasi yang dihimpun dari Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, kolom abu erupsi teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal yang mengarah ke utara.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30.3 mm dan durasi selama 36 detik. PVMBG telah mengeluarkan beberapa rekomendasi penting bagi masyarakat terkait dengan erupsi Gunung Marapi ini.
- Masyarakat yang berada di sekitar gunung, termasuk pendaki, pengunjung, dan wisatawan, diimbau untuk tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah Verbeek, yang merupakan pusat aktivitas Gunung Marapi.
- Masyarakat yang tinggal di sekitar lembah, bantaran, atau aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya lahar atau banjir lahar, terutama saat musim hujan.
- Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut guna menghindari gangguan pernapasan.
- PVMBG mengimbau seluruh pihak untuk menjaga suasana yang kondusif, tidak menyebarkan hoaks, dan tidak terpancing isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat diharapkan selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat.
- Pemerintah daerah Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, Kabupaten Tanahdatar, dan Kabupaten Agam juga diminta untuk terus berkoordinasi dengan PVMBG di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Bukittinggi untuk mendapatkan informasi terkini mengenai aktivitas Gunung Marapi.
- Masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi terkait Gunung Marapi melalui website Badan Geologi, PVMBG, atau aplikasi Magma Indonesia. Informasi juga dapat diakses melalui media sosial PVMBG.