Sita 87,5 Kg Sabu dan 51.882 Pil Ektasi, Irjen Iqbal: tak Ada Ampun Bagi Bandar dan Kurir

Riaumandiri.co - Kapolda Riau, Irjen Mohammad Iqbal, mengeluarkan perintah tegas dalam konferensi pers terkait pengungkapan kasus besar narkotika oleh Polres Bengkalis, Senin (18/2).
Dalam operasi tersebut, polisi berhasil menyita 87,68 kilogram sabu dan 51.882 butir ekstasi yang diselundupkan dari Malaysia ke Indonesia.
Irjen Iqbal menegaskan bahwa Riau tidak akan menjadi surga bagi para bandar narkoba. Ia memerintahkan anggotanya untuk memburu mereka hingga ke luar negeri jika diperlukan.
"Tangkap sampai ke lubang semut! Jika perlu, kejar hingga ke luar negeri. Tidak ada ampun bagi bandar dan kurir narkoba. Kami akan bertindak tegas, termasuk tembak di tempat," tegas Kapolda.
Konferensi pers tersebut turut dihadiri Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau Brigjen Robinson DP Siregar, Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda Riau Kombes Putu Yudha Prawira, Kabid Humas Polda Riau Kombes Anom Karibianto, serta Kapolres Bengkalis AKBP Budi Setiawan. Perwakilan Bea Cukai dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau juga hadir dalam acara tersebut.
Kapolda Iqbal menyebutkan bahwa Bengkalis menjadi perhatian khusus karena merupakan pintu utama penyelundupan narkoba ke Indonesia. Ia menegaskan tidak akan mentoleransi adanya kampung narkoba di Riau.
"Saya tidak ingin lagi mendengar ada kampung narkoba di Riau! Jika masih ada, Kasat yang bersangkutan akan saya copot. Kapolresnya akan saya evaluasi," ujar mantan Kadiv Humas Polri itu.
Kapolda Iqbal juga mengapresiasi Bea Cukai Bengkalis dan BNNP Riau atas kerja sama dalam pengungkapan kasus ini. Ia mengajak masyarakat dan media untuk berperan aktif dalam pemberantasan narkoba.
"Kami butuh dukungan semua pihak agar Riau benar-benar bersih dari narkoba," pungkasnya.
Dalam operasi yang dilakukan Tim Satresnarkoba Polres Bengkalis bersama Bea Cukai, dua tersangka berhasil diamankan, yaitu JM (38) dan IF (22), warga Kabupaten Bengkalis. Keduanya berperan sebagai kurir dan bertugas menjemput narkoba dari Parit Amad, Malaysia, menggunakan speedboat.
Saat diinterogasi langsung oleh Kapolda, JM mengaku sudah tiga kali membawa narkoba dari Malaysia atas perintah seseorang berinisial A yang masih dalam penyelidikan. JM dijanjikan imbalan Rp100 juta untuk setiap pengantaran, sementara tersangka IF, yang baru pertama kali ikut, dijanjikan upah Rp25 juta.
Pengungkapan ini bermula pada Selasa (11/2) pukul 22.00 WIB. Saat patroli di perairan Sepahat, Kecamatan Bandar Laksamana, tim gabungan mencurigai sebuah speedboat putih bermesin Yamaha 85. Saat hendak diperiksa, speedboat mencoba melarikan diri namun berhasil dihentikan.
Setelah digeledah, ditemukan 87,68 kilogram sabu dalam 90 bungkus plastik kuning bertuliskan huruf Cina serta lima karung goni bertuliskan huruf Thailand. Selain itu, ditemukan juga 51.882 butir ekstasi dengan logo Barcelona (biru) dan Mercy (putih). Barang bukti lainnya meliputi dua unit handphone dan speedboat.
"Jika narkoba ini berhasil diedarkan, bisa merusak 490.314 jiwa," ungkap Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Anom Karibianto.
Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 114 ayat (2), Pasal 112 ayat (2), dan Pasal 132 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Mereka terancam hukuman mati, seumur hidup, atau penjara 6-20 tahun.
Dirresnarkoba Polda Riau, Kombes Putu Yudha Prawira, menjelaskan bahwa berat awal barang bukti adalah 90 kilogram. Setelah disisihkan untuk kepentingan persidangan dan uji laboratorium, beratnya menjadi 87 kilogram lebih.
"Bungkusnya saja sudah cukup berat, plastiknya tebal," ujar mantan Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Kepulauan Riau itu.
Kapolres Bengkalis AKBP Budi Setiawan menegaskan bahwa pihaknya akan terus membongkar jaringan narkoba lintas negara.
"Ini adalah wujud perlindungan kami terhadap masyarakat. Kami tidak akan memberi ruang bagi pelaku kejahatan narkotika," tegasnya.