BAKN DPR Minta Pengawasan Pupuk Bersubsidi Sampai ke Petani

BAKN DPR Minta Pengawasan Pupuk Bersubsidi Sampai ke Petani

RIAUMANDIRI.CO - Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI Andreas Eddy Susetyo menegaskan pentingnya sistem monitoring pupuk subsidi yang menjangkau hingga petani. Perlunya pengawasan dari hulu ke hilir untuk memastikan distribusi pupuk subsidi tepat sasaran.

"Kita mendorong, agar untuk distributor pupuk ini, dari hulu ke hilir ini, ada sistem monitoring. Seperti tadi disampaikan, kalau sekarang itu Pupuk Indonesia bisa melakukan monitoring hanya sampai kepada distributor. Tetapi dari distributor ke petani, itu tidak bisa. Ini yang kita minta," kata Andreas Eddy Susetyo kepada saat mengikuti kunjungan kerja spesifik (Kunspek) BAKN DPR RI ke Banda Aceh, Kamis (13/02/2025).

Andreas Eddy membandingkan sistem yang diharapkan dengan penerapan teknologi MyPertamina yang digunakan dalam penyaluran subsidi bahan bakar. Menurutnya, sistem serupa perlu diterapkan agar distribusi pupuk subsidi dapat terpantau secara efektif.

"Seperti, istilah sistem monitoringnya sampai dengan petani, seperti Pertamina menerapkan subsidi untuk perlite dan solar yaitu sistem MyPertamina. Kita lagi mengejarnya. Dengan demikian, pupuk subsidi ini bisa betul-betul menjadi tempat sasaran," ujarnya.

Dirinya menjelaskan peningkatan alokasi pupuk subsidi pada tahun 2025. Ttahun 2025 ini, jumlahnya sudah di fix, meningkat dari 4,7 juta tahun lalu. Sekarang menjadi 9,5 juta. Dari jumlahnya sudah ditambah. Walaupun, kebutuhan totalnya itu sekitar 14,5 juta. Tetapi, sesuai dengan kemampuan anggaran pemerintah, maka diturunkan 9 juta. Sekarang, bagaimana itu memastikan agar tempat sasaran.

Politisi PDI-Perjuangan ini menegaskan bahwa pengawasan distribusi menjadi kunci agar pupuk subsidi benar-benar diterima oleh petani yang berhak. Tak hanya itu, Andreas juga mendorong pemanfaatan data geospasial untuk menentukan kebutuhan pupuk secara lebih akurat berdasarkan kondisi tanah di masing-masing wilayah.

“Kemudian, yang juga kita dorong adalah pemanfaatan data geospasial. Sehingga, kebutuhan pupuk itu betul-betul juga memperhatikan kondisi tanah di masing-masing wilayah,” tegasnya.

Kendati demikian, Legislator Dapil Jawa Timur ini berharap agar langkah ini dapat meningkatkan efektivitas program pupuk subsidi. Serta, membantu petani meningkatkan hasil pertanian dan juga mendukung ketahanan pangan nasional.

"Bukan hanya luasan lahan, tetapi lahan itu komposisi arah tanahnya membutuhkan apa, sehingga dengan demikian dosis pemupukannya juga lebih tepat," tutupnya. (*)



Tags Pertanian