Bencana Hidrometeorologi Basah Masih Mendominasi di Indonesia

Bencana Hidrometeorologi Basah Masih Mendominasi di Indonesia

RIAUMANDIRI.CO - Memasuki minggu pertama Februari 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana hidrometeorologi basah masih terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, seperti angin kencang, banjir, dan banjir bandang.

Dikutip dari resmi BNPB, Selasa (4/2), bencana di wilayah Jawa Barat, yaitu banjir merendam Desa Pantai, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi sejak Minggu (2/2). Banjir tersebut dilaporkan terjadi dipicu adanya hujan intensitas tinggi.

Sebanyak 1.259 rumah warga terendam yang mengakibatkan 5.036 jiwa di wilayah tersebut terdampak banjir. Hingga saat ini Selasa (4/2), banjir dilaporkan masih belum surut.

BPBD Provinsi Jawa Barat bersama BPBD Kabupaten Bekasi bersama pihak desa melakukan asesmen dan kaji cepat di lokasi. BPBD mengimbau kepada warga untuk tetap waspada dan bersiap jika harus melakukan evakuasi mandiri jika hujan kembali turun.

Selain itu angin kencang di Kabupaten Karawang yang

menyebabkan 2 rumah mengalami rusak berat, 6 rumah rusak sedang, dan 10 rumah mengalami rusak ringan. BPBD Provinsi Jawa Barat bersama dengan BPBD Kabupaten Karawang segera melakukan asesmen ke lokasi kejadian. Hingga Senin (3/2), kondisi sudah kondusif.

Sementara itu di Kabupaten Kupang, Provinsi NTT, banjir melanda 6 kecamatan di wilayah tersebut yang dipicu hujan intensitas tinggi sejak Jumat (31/1). Enam kecamatan terdampak adalah Kecamatan, Kupang Tengah, Kecamatan Kupang Timur, Kecamatan Sulamu, Kecamatan Amfoang Utara, Kecamatan Amfoang Barat Laut, dan Kecamatan Fatuleu Barat.

Satu orang warga dilaporkan meninggal dunia akibat terseret arus banjir. Selain itu, 860 jiwa terdampak dan 2 diantaranya mengalami luka-luka. Banjir juga memaksa 60 orang warga harus mengungsi.

Banjir merendam 275 unit rumah, 23 unit rumah warga tercatat rusak berat. Selain rumah, banjir juga mengakibatkan 5 unit jembatan rusak, 2 fasilitas pendidikan terdampak, juga 1 pasar yang terdampak.

Hingga kini banjir telah berangsur surut. Namun BPBD setempat masih berada di lokasi untuk siap siaga apabila air kembali naik. BPBD juga masih melakukan kaji cepat di wilayah terdampak.

Menindaklanjuti kondisi di lapangan, pemerintah setempat menetapkan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi di Kabupaten Kupang terhitung sejak tanggal 1 Januari hingga 31 Maret 2025.

Sementara itu penanganan darurat bencana banjir juga masih dilakukan di Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah.

Di Kabupaten Kendal, banjir yang terjadi sejak Kamis (30/1) masih menggenangi pemukiman dan akses jalan di wilayah tersebut dengan ketinggian berkisar anatara 5 hingga 40 sentimeter.

Banjir yang terjadi karena dipicu hujan deras diserati angin kencang tersebut mengakibatkan 1 warga meninggal dunia akibat tertimpa pohon tumbang saat melintas di lokasi kejadian.

Terdapat 10 kecamatan yang terdampak yaitu Kecamatan Singorojo, Kecamatan Brangsong, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kecamatan Weleri, Kecamatan Patebon, Kecamatan Kendal, Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan Ringinarum, Kecamatan Kangkung, Kecamatan Rowosari. Sebanyak 4.734 unit rumah warga terendam, 41 fasilitas umum terdampak, dan beberapa pohon tumbang di jalan.

BPBD Kabupaten Kendal belakukan pemotongan dan pembersihan pohon-pohon yang tumbang. Hingga kini penyedotan air juga masih dilakukan di RSS Kelurahan Langenharjo dan Kelurahan Ngilir di Kecamatan Kendal.

Cuaca ekstrem juga mengakibatkan nelayan yang berada di wilayah pesisir tidak dapat melaut.

Waspadai Cuaca Ekstrem

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem selama puncak musim hujan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca tanggal 4 Februari 2025, adapun wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat adalah Provinsi Bengkulu, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Papua, Papua Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah. (*)