PTPN IV Regional III Kirim 4.000 Metrik Ton CPO Model Identity Preserved Standar Global
Riaumandiri.co - PTPN IV Regional III mengukir prestasi pasca mendapatkan sertifikasi standar internasional Roundtable of Sustainable Palm Oil model Indetity Preserved atau RSPO IP untuk dua unit kerja pabrik kelapa sawit Tandun dan Sei Rokan.
Sertifikasi RSPO IP yang memiliki nilai premium signifikan untuk pasar global tersebut merupakan wujud komitmen perusahaan yang menjamin jejak keberlanjutan dan keterlacakan di sepanjang rantai pasok produksi.
Sebanyak 4.000 metrik ton minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) model IP dikirim dari pabrik kelapa sawit Tandun dan Sei Rokan, bulan ini.
Region Head PTPN IV Regional III Ahmad Gusmar Harahap dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Selasa (27/1), mengatakan sepanjang tahun ini, perusahaan menargetkan untuk menghasilkan 50.000 metrik ton CPO RSPO IP untuk dipasarkan di pasar global.
"Sertifikasi RSPO model IP merupakan wujud komitmen kita untuk bersama-sama melaksanakan program sawit lestari yang berkelanjutan," kata dia.
Ia menjelasakan bahwa pengiriman perdana dilaksanakan serentak di PKS Sei Rokan dan PKS Tandun. Ia menyebutkan hal ini merupakan moment penting pasca usaha PTPN IV Regional III yang berupaya meraih sertifikasi RSPO-IP sejak medio 2024 kemarin dapat terwujud jelang penghujung tahun.
Hingga saat ini, PTPN IV Regional III tercatat sebagai bagian dari Sub Holding PTPN IV PalmCo perdana yang berhasil memiliki sertifikasi RSPO model IP. Seritifikasi model itu berkontribusi terhadap premium price yang signifikan mencapai USD 40 per metric ton.
Ia menjelaskan dengan adanya sertifikasi model IP ini, perusahaan diproyeksi menambah pendapatan melalui premi penjualan CPO model IP untuk turut memasok kebutuhan pasar internasional. Selain itu, sertifkasi model IP ini juga akan menghasilkan tambahan devisa bagi negara dari hasil kegiatan pengiriman CPO berkualitas tinggi di pasar global.
"Insya Allah, tahun ini, kita menargetkan mampu memproduksi dan mengapalkan 50.000 ton CPO bersertifikasi IP yang memiliki premium price sebesar 40 US Dollar per Metric Ton. Dengan adanya sertifikasi IP ini, tidak hanya membawa added value, namun juga kontribusi kita untuk terus mengoptimalkan peluang, memaksimalkan perbaikan, dalam memanfaatkan setiap peluang dan menjawab tantangan," jelasnya.
Lebih jauh, ia memaparkan bahwa saat ini karyawan perusahaan sebaiknya sudah mulai untuk berfikir secara luas, tidak hanya untuk menghasilkan produk yang baik dan berkualitas, namun juga menunjukkan kepada dunia bahwa PTPN IV Regional III bisa menjaga nama baik komoditas utama Indonesia saat ini.
"Bahkan Presiden Bapak Prabowo juga menyatakan bahwa sawit adalah asset strategis negara yang diharapkan banyak negara di dunia. Untuk itu, kami berkomitmen menjadi bagian penting menjaga asset strategis negara ini dan berkontribusi positif terhadapnya," urainya.
Kegiatan pengiriman perdana secara simbolis yang dilaksanakan dengan melepas truk tangki berisikan CPO model IP untuk selanjutnya dikirim ke pelabuhan internasional Kota Dumai tersebut turut diselingi dengan penyaluran santunan kepada ratusan anak yatim di lingkungan perusahaan.
Tampak raut kebahagiaan terpancar dari anak-anak istimewa yang menerima santunan sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) PTPN IV Regional III itu.
Secara umum,Sub Holding PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV PalmCo) menargetkan mampu mendapatkan tambahan penghasilan dari harga premium atau premium price penjualan minyak sawit mentah mencapai 3,6 juta US Dollar sepanjang tahun ini.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa mengatakan pada tahun ini, perusahaan yang dibentuk berdasarkan amanah pemerintah melalui program strategis nasional (PSN) tersebut memproduksi 120.000 metrik ton crude palm oil (CPO) bersertifikasi Roundtable of Sustainable Palm Oil model Indetity Preserved atau maupun segregation.
"Target tahun ini kita menghasilkan 120.000 metrik ton CPO dari wilayah operasional PTPN IV di Riau dan Sumatera Utara dengan kisaran premium price 20 sampai dengan 50 US Dollar per metrik ton," kata dia.