Pegawai RSD Madani tak Terima Kebijakan Mutasi, Plt Dir Khairul Rey: Cegah Pegawai ‘Bermain’

Pegawai RSD Madani tak Terima Kebijakan Mutasi, Plt Dir Khairul Rey: Cegah Pegawai ‘Bermain’

Riaumandiri.co - Plt Direktur RSD Madani dr Khairul Rey angkat bicara soal adanya pegawai yang tak terima dengan keputusan mutasi, pemberhentian serta perekrutan pegawai baru.

Keputusan ini dilakukannya sebab menilai adanya dugaan ‘permainan’ yang dilakukan oleh para pegawai, sehingga ini harus dilakukannya agar tidak merugikan.

"Yang ASN itu kemarin sebenarnya gini, multi kompleks ya, ada empat yang saya pindahkan, masih dalam rumah sakit ini, misalnya FTN, ini sebenarnya SK nya itu jabatan fungsional tertentunya di bawah program, selama ini dimasukkan ke umum, jadi tidak sinkron," kata dr Khairul Rey, Selasa (14/1).


Selain itu, ia melihat adanya indikasi oknum pegawai lainnya yang bekerja sama dengan Medical Checkup bodong.

"ZAR ini saya melihat terindikasi bekerja sama dengan MCU bodong, jadi ada datanya 49  orang yang akan dikeluarkan tapi medical checkup tanpa datang, uangnya tak masuk ke Madani," ungkap dr Ray. 

"Jadi ini bentuk preventif saya, akses untuk melakukan itu sudah saya batasi," sambungnya. 

Ada tiga surat yang biasanya dikeluarkan MCU, yakni nya hasil lab, jasmani dan fisik pasien. 

Selain itu, adanya uang pemulasaran serta ambulance yang turut sering tidak dilaporkan oleh pegawai yang bekerja. "Saya memutasi dan sebagainya bukan sembarangan, saya mencegah hal itu," tegasnya. 

"Untuk ruang lingkup ambulance , itu jalan terus, tapi uangnya tidak masuk ke Madani, itu 6.000 Rupiah per Km," kata Ray. 

Hal ini tentu sangat merugikan pihak RSD Madani, perbaikan ini memang menurutnya disengaja dilakukan di awal tahun. 

"Supaya perubahan itu di awal tahun, alasan lama bisa penggunaan ambulance tanpa izin, MCU bodong, yang merugikan rumah sakit," ujarnya. 

Pihaknya juga akan siap mengklarifikasi informasi maupun pemberitaan yang miring mengenai RSD Madani. "Dengan berita yang beredar apabila diperlukan klarifikasi, akan kami klarifikasi,"  lanjut Ray.