Warga Redang Seko Tutup Akses Gandaerah
RENGAT(HR)-Kemarahan warga Desa Redang Seko, Kecamatan Lirik, tak terbendung lagi. Pasalnya, permitaan warga menjadi karyawan di PT Gandaerah Hendana hanya tinggal janji.
Akibatnya, jalan desa yang juga jalan akses PT GH ditutup warga sejak Kamis (28/5) hingga Jumat (29/5). Bahkan upaya penyelesaian antar warga dengan pihak perusahaan yang dimediasi Camat Lirik dan Kepolisian tak kunjung ada penyelesaian.
”Sekelompok warga di desa Redang Seko, sejak Kamis (28/5) melakukan aksi tutup jalan alternatif perusahaan dalam hal ini PT GH. Sehingga, aktivitas perusahaan sempat terkendala,” ujar Camat Lirik Sarman, Jumat (29/5).
Dijelaskan, ketika mendapat laporan tentang adanya penutupan akses jalan, Camat Lirik bersama Upika langsung turun lapangan. Namun pada Kamis (28/5) malam, tak mungkin lagi dilakukan mediasi. Sehingga kepada kelompok warga diminta hadir bersama pihak perusahaan ke Kantor Camat. “Jumat pagi hanya hadir beberapa orang perwakilan warga. Sehingga mediasi sempat ditunda dan kembali dijadwalkan usai salat Jumat,” ungkapnya.
Memang sebutnya, penutupan jalan tersebut akibat permintaan warga bekerja sebagai karyawan belum dipenuhi perusahaan. Namun di dalam pertemuan itu pihak perusahaan yang diwakili Humas PT GH Askar, menyanggupi permintaan warga. Hanya saja, permitaan warga tersebut disesuaikan skill yang dimiliki. Selain itu, penerimaan sebagai pekerja di perusahaan tersebut dilakukan secara bertahap. “Kedua belah pihak dapat saling menerima dan sudah saling bersalaman usai dilakukan mediasi,” sebutnya.
Untuk itu sebutnya, kepada sekelompok warga diminta membuka pemblokiran jalan menuju PT GH. Di samping itu diminta tetap menjaga ketertiban dan ketentraman. “PT GH kantornya di Lirik, sementara kebunnya di Pelalawan,” ucapnya. (eka)