Ditunda, Program Makan Siang di Provinsi Riau Tunggu Arahan BGN

Ditunda, Program Makan Siang di Provinsi Riau Tunggu Arahan BGN

Riaumandiri.co - Pelaksanaan program makan bergizi gratis tingkat provinsi Riau, yakni dilingkungan SMA/SMK belum dilaksanakan. Untuk tingkat SMA, kegiatan makan bergizi gratis masih menunggu arahan dari pihak Badan Gizi Nasional (BGN). 

Plt Kepala Dinas Pendidikan Riau Edi Rusma mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum ada mendapatkan arahan untuk melaksanakan kegiatan makan bergizi gratis di SMA/SMK sebagai leading sektor program Presdien Prabowo Subianto tersebut.

“Untuk SMA/SMK belum ada arahan dari BGN,” katanya.


Terkait hal tersebut, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pangan Riau sebagai penanggungjawab kegiatan untuk tingkat provinsi Riau. Karena itu, pihaknya belum bisa membuat kebijakan untuk menjalankan program tersebut. 

“Dari hasil koordinasi kami dengan Dinas Pangan juga belum ada informasi untuk kegiatan makan bergizi gratis tingkat SMA. Mereka juga sedang berkoordinasi dengan BGN,” sebutnya. 

Karena itu, untuk menjalankan program tersebut, saat ini pihaknya bersifat menunggu. Jika sudah ada arahan untuk melaksanakan program makan bergizi gratis, maka akan segera pihaknya lakukan bersama instansi terkait.

“Kami juga sekaligus menunggu petunjuk teknis pelaksanaanya,” ujarnya.

Meskipun program makan bergizi gratis memiliki banyak manfaat, namun pelaksanaan program ini juga dihadapkan pada beberapa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah ketersediaan anggaran yang cukup. Selain itu, tantangan lainnya adalah memastikan kualitas makanan yang disajikan serta distribusi makanan yang merata ke seluruh sekolah.

Diharapkan, pemerintah dapat segera memberikan arahan yang jelas mengenai pelaksanaan program makan bergizi gratis di tingkat SMA/SMK. Dengan demikian, program ini dapat segera terealisasi dan memberikan manfaat bagi seluruh siswa di Provinsi Riau.


Pekanbaru Ditunda

Sementara Program makan siang bergizi gratis yang digulirkan pemerintah pusat secara bertahap mulai hari ini, Senin (6/1), belum dapat sepenuhnya dinikmati oleh siswa-siswi di Kota Pekanbaru. Terdapat sejumlah kendala yang menyebabkan peluncuran program ini mengalami sedikit penundaan.

Namun, belum semua daerah bisa meluncurkan program itu secara serentak, salah satunya seperti yang terjadi Pekanbaru. Di mana, peluncuran program makan siang bergizi bagi siswa di Pekanbaru menghadapi kendala logistik, khususnya pengiriman peralatan dapur untuk menunjang kesiapan makanan dalam program makan bergizi gratis.

Wakil Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pekanbaru, Ulul Azmi, menjelaskan bahwa kendala utama yang dihadapi saat ini adalah masalah logistik. "Peralatan dapur yang dibutuhkan untuk menyiapkan makanan bergizi bagi para siswa belum sepenuhnya tersedia dengan baik," ungkapnya, Senin (6/1).

Meskipun mengalami penundaan, Pemerintah Kota Pekanbaru telah menetapkan sejumlah sekolah yang akan menjadi pilot project dalam program ini. "Pada tahap awal, program makan siang gratis akan menyasar 3.306 siswa di 11 sekolah yang berada di wilayah Sukajadi," kata Azmi.

Sekolah-sekolah yang terpilih sebagai pilot project meliputi 3 SMP, yakni SMP Negeri 16, SMP Negeri 02, dan SMP Negeri 03; 6 SD, yaitu SD Negeri 13, SD Negeri 14, SD Negeri 05, SD Negeri 27, SD Negeri 06, dan SD Negeri 15; serta 2 TK, yakni TK Pertiwi dan TK Aisyiyah Bustanul Athfal I.

"Pemilihan sekolah-sekolah ini berdasarkan beberapa pertimbangan, seperti jumlah siswa, kondisi sarana prasarana sekolah, dan tingkat kebutuhan gizi siswa," tambah Azmi.

Azmi juga mengungkapkan bahwa program makan siang gratis ini akan menyasar 1.655 siswa laki-laki dan 1.651 siswa perempuan. "Pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp10.000 per porsi makan siang untuk setiap siswa," jelasnya.

Meskipun mengalami sedikit kendala, Pemerintah Kota Pekanbaru optimis program makan siang gratis ini akan berjalan lancar setelah seluruh persiapan selesai dilakukan.

"Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi peningkatan gizi dan kesehatan siswa-siswi di Pekanbaru," tutup Azmi.