Petugas Iuran Sampah Ditikam OTK

Petugas Iuran Sampah Ditikam OTK

Riaumandiri.co - Aksi brutal dilakukan dua orang tak dikenal (OTK) terhadap seorang petugas pengutip iuran sampah di Jalan Hangtuah, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru.

Pelaku menikam korban beberapa kali dan sempat melepaskan dua tembakan ke udara sebelum melarikan diri.

Aris Ali Ganti (61), saksi di lokasi kejadian, menjelaskan bahwa insiden bermula saat korban mendatangi warung miliknya untuk meminta uang iuran sampah. "Korban datang meminta uang sampah. Saya tanya mana kwitansi untuk pertanggungjawaban, dia lalu kembali ke motornya untuk mengambil kertas," ujar Aris, Senin (6/1).


Tak lama kemudian, dua pelaku muncul dengan sepeda motor dan langsung menikam korban sebanyak dua kali. Korban sempat berlari masuk ke dalam warung untuk menyelamatkan diri, tetapi Aris menyarankan agar korban keluar. "Saya bilang, 'Keluar saja, dek, jangan bikin masalah di sini.' Dia keluar naik motor, tapi pelaku tetap mengejar dan menikamnya lagi," tambahnya.

Saat kejadian berlangsung, seorang sopir oplet, Andrian (43), mencoba membantu korban dengan memepet kendaraan pelaku. Namun, upayanya mendapatkan perlawanan keras. "Saya coba menahan pelaku, tapi mereka memukul kaca depan oplet saya hingga pecah," kata Andrian.

Menurutnya, salah satu pelaku mengeluarkan senjata api dan menembakkan ke udara sambil mengaku sebagai anggota, meski tidak jelas anggota apa. "Karena mereka bawa senjata api, saya mundur. Setelah itu, mereka kabur," jelasnya.

Andrian juga menyebut pelaku mengenakan pakaian serba hitam dan helm, sehingga sulit untuk dikenali.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra, memastikan pihaknya sedang menyelidiki insiden ini. "Informasinya ada dua orang tak dikenal melakukan penusukan terhadap seseorang. Kami sedang mencari pelaku dan korban," ujar Kompol Bery.

Hingga kini, polisi telah memeriksa beberapa rumah sakit di sekitar lokasi kejadian, tetapi keberadaan korban belum ditemukan. "Motif pelaku juga masih belum dapat kami simpulkan. Kami akan terus mendalami kasus ini," pungkasnya.