Ratusan Warga Mengungsi
Kagoshima (HR) - Gunung berapi Shindake meletus pada Jumat (29/5), pukul 9.59 di Pulau Kuchinoerabu, Prefektur Kagoshima, Jepang. Letusan yang mengeluarkan asap hitam dan lava itu membuat pemerintah lokal meminta penduduk dan pengunjung pulau mengungsi.
Gunung setinggi 650 meter di atas permukaan laut itu merupakan titik tertinggi di pulau tersebut. Badan Meteorologi Jepang menyebut letusan gunung berapi menyebar hingga setinggi lebih dari 9 kilometer dan muntahan batu mencapai pesisir pulau.
Penduduk Pulau Kuchinoerabu memang tidak banyak. Sebagian adalah pengunjung. Badan Manajemen Bencana dan Kebakaran mengatakan sebanyak 137 warga dikonfirmasi selamat. Salah satunya lansia 72 tahun yang luka di dahi namun sudah bisa berjalan tanpa bantuan.
Sore ini, mereka dievakuasi dengan kapal ferry dan kapal penjaga pantai ke pulau terdekat, Yakushima. "Saya sudah menginstruksikan personel terkait untuk melakukan semua yang mungkin untuk menjamin keamanan warga," ujar Perdana Menteri Shinzo Abe seperti dilaporkan Japan Times, Jumat 29 Mei 2015.
Pejabat Badan Cuaca mengatakan ada kemungkinan terjadi letusan kedua dan gelombang muntahan batu. Kantor perdana menteri menyiapkan tim respon cepat di pusat manajemen bencana. Petugas pesisir juga dikerahkan untuk berpatroli di wilayah itu.
Jepang sendiri adalah salah satu negara yang paling sering mengalami gempa dan letusan gunung berapi di muka bumi. Di sana terdapat lebih dari 100 gunung berapi aktif.
Kuchinoerabu sendiri sudah berkali-kali dilanda erupsi Gunung Shidake, yaitu pada 1841, 1933 dan 1934 yang menewaskan delapan orang dan melukai 26 lainnya. Letusan juga terjadi 3 Agustus 2014. Sebanyak 87 orang harus mengungsi ketika itu. (tpi/ivi)