Tim Berhasil Relokasi Gajah Liar dari Kecamatan Kampar
Riaumandiri.co - BBKSDA Riau berhasil merelokasi seekor gajah sumatera liar yang sempat berkelarian di sejumlah yang berada di Kecamatan Kampar, Sabtu (4/11).
Konflik dimulai pada Mei 2024, ketika seekor gajah jantan yang memisahkan diri dari kelompoknya mulai bergerak keluar dari habitat dan memasuki empat desa, yaitu Desa Koto Tibun, Desa Rumbio, Desa Pulau Sarak, dan Desa Padang Mutung.
Keberadaan gajah tersebut menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga.
Balai Besar KSDA Riau mengambil langkah pertama dengan melakukan penggiringan gajah dan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak bertindak anarkis terhadap gajah.
"Meskipun beberapa upaya mitigasi dilakukan, gajah tersebut tetap melanjutkan perjalanannya menuju kawasan yang lebih dekat dengan habitat alaminya di Tesso Nilo," kata Kepala Balai Besar KSDA Riau, Genman Suhefti Hasibuan.
Pada Desember 2024, setelah gajah tersebut kembali menyebabkan kerusakan pada tanaman warga, pihak terkait, termasuk Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar, TNI, Polri, serta organisasi konservasi seperti Yayasan TNTN dan RSF, mengadakan rapat untuk membahas solusi terbaik.
"Dalam rapat tersebut, diputuskan bahwa relokasi gajah adalah langkah terbaik untuk menghindari lebih lanjutnya konflik," sambungnya.
Genman menambahkan bahwa proses relokasi dimulai pada 13 Desember 2024, namun menemui hambatan karena gajah liar yang sangat agresif terus bergerak menjauhi tim.
"Setelah beberapa kali percobaan, tim gabungan akhirnya berhasil melakukan pembiusan terhadap gajah pada 1 Januari 2025. Gajah tersebut kemudian dipindahkan ke habitat aslinya di kawasan Tesso Nilo pada 2 Januari 2025," terang Genman.
Dengan berhasilnya relokasi ini, diharapkan gajah tersebut dapat hidup dengan tenang di habitat aslinya tanpa menimbulkan gangguan bagi masyarakat sekitar.
"Kami mengimbau masyarakat untuk terus menjaga keharmonisan dengan satwa liar dan mendukung upaya-upaya konservasi untuk melindungi fauna khas Sumatera ini," pungkasnya.