Kadistamben Rohul Berikan Apresiasi kepada PT ISB
RAMBAH HILIR (HR)- PT Indomakmur Sawit Berjaya menjadi Pabrik Kelapa Sawit yang merealisasikan Memorandum of Understanding yang dilakukan PKS dengan Dinas Pertambangan dan Energi, investor dan seluruh PKS dua minggu lalu.
PT ISB yang berlokasi di Dusun Surau Tinggi, Desa Rambah, Kecamatan Rambah Hilir, berencana akan membangun biogas plant tau lebih dikenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas dengan kapasitas 2 Megawatt. PLTBg dibangun secara mandiri oleh PT ISB yang merupakan anak perusahaan dari PT Musim Mas Group.
Hal itu dilakukan Untuk mensukseskan program nasional pemenuhan energi tahun 2020 dengan jalan pemanfaatan energi terbarukan melalui pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit untuk memenuhi kekurangan energi di Rohul. Apalagi Rasio Elektrifikasi (RE) di Rohul sekarang baru 55 persen dengan rincian 44 persen berasal dari aliran PLN dan 14 persen dari non PLN. Sementara kebutuhan listrik di Rohul berkisar 60-70 MW.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pertambangan Dan Energi Rohul Yusmar Yusuf memberikan apresiasi kepada managemen PT ISB yang berencana membangun PLTBg dengan kapasitas 2 MW. Diharapkannya dengan adanya pembangunan PLTBg dapat berimbas ke masyarakat sekitar dengan mendapatkan daya listrik.
“kita mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PT Indomakmur Sawit Berjaya, saya kira Pemkab Rohul menyambut baik langkah dari PT Indomakmur Sawit berjaya ini. Mudah-mudahan akan diikuti oleh perusahaan yang lain, kita jempol lah untuk PT ISB," jelas Yusmar, usai acara stakeholder konsultasi rencana pembangunan Biogas Plant di aula PT ISB Surau Tinggi, Kamis (28/5).
Lebih lanjut Yusmar mengharapkan potensi 34 PKS yang ada di Rohul mengikuti jejak PT ISB. Kalau 50 persen PKS di Rohul bisa berbuat sedemikian rupa, Yusmar yakin kekurangan energi di Rohul bisa terpenuhi.
“Saya harapkan ini sebagai stimulan bagi PKS lain, PLTBg ini dia yang buat, dia yang gunakan. Kapasitasnya diperkirakan 2 MW, untuk kebutuhan pabrik perkiraannya 1 MW dan 1 MW lagi dapat digunakan oleh masyarakat, lebih kurang dapat digunakan 800-1000 rumah tangga," harap Yusmar.
Masih di tempat yang sama, Mill Manager PT ISB Suwandi menjelaskan pembangunan PLTBg di Surau Tinggi merupakan dorongan dari Musim Mas Group. Beberapa anak perusahaan sudah membangunan PLTBg, atas keberhasilan project tersebut dikembangkan lagi di anak perusahaan PT Indomakmur Sawit Berjaya.
“Jadi program ini sebenarnya sudah sukses sih di tempat group perusahaan kita yang lainnya, makanya kita lanjutkan lagi. Sebenarnya program ini ramah lingkungan, karena limbah yang selama ini ada gas methan, dengan adanya project ini kita tutup dan tangkap gas methan dan kita manfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga gas," jelas Suwandi, yang juga menjadi narasumber dan presentasi dalam acara stakeholder Konsultasi Rencana Pembangunan Biogas Plant itu.
Dalam diskusi dan konsultasi itu, ada sebagian masyarakat Surau Tinggi menganggap pembangunan PLTBg dapat merusak lingkungan. Menanggapi hal itu Suwandi menjelaskan, masyarakat masih kurang pemahaman. Padahal proyek itu ramah lingkungan yang manfaatnya sangat besar untuk masyarakat.
Dalam acara Stakeholder Konsultasi Rencana Pembangunan Biogas Plant di hadiri oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Rohul Yusmar Yusuf, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Rohul Sri Hardono, Perwakilan Badan Lingkungan Hidup Rohul Lidia, Mill Manager PT ISB Suwandi, Humas Head Office Musim Mas Group Pusat Lelo Ritonga, Humas PT ISB Surau Tinggi Malinton Purba, Camat Rambah Lukman Badoe, Kepala Desa, Kepala Dusun, tokoh agama dan tokoh masyarakat. (gus)
PT ISB yang berlokasi di Dusun Surau Tinggi, Desa Rambah, Kecamatan Rambah Hilir, berencana akan membangun biogas plant tau lebih dikenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas dengan kapasitas 2 Megawatt. PLTBg dibangun secara mandiri oleh PT ISB yang merupakan anak perusahaan dari PT Musim Mas Group.
Hal itu dilakukan Untuk mensukseskan program nasional pemenuhan energi tahun 2020 dengan jalan pemanfaatan energi terbarukan melalui pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit untuk memenuhi kekurangan energi di Rohul. Apalagi Rasio Elektrifikasi (RE) di Rohul sekarang baru 55 persen dengan rincian 44 persen berasal dari aliran PLN dan 14 persen dari non PLN. Sementara kebutuhan listrik di Rohul berkisar 60-70 MW.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pertambangan Dan Energi Rohul Yusmar Yusuf memberikan apresiasi kepada managemen PT ISB yang berencana membangun PLTBg dengan kapasitas 2 MW. Diharapkannya dengan adanya pembangunan PLTBg dapat berimbas ke masyarakat sekitar dengan mendapatkan daya listrik.
“kita mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PT Indomakmur Sawit Berjaya, saya kira Pemkab Rohul menyambut baik langkah dari PT Indomakmur Sawit berjaya ini. Mudah-mudahan akan diikuti oleh perusahaan yang lain, kita jempol lah untuk PT ISB," jelas Yusmar, usai acara stakeholder konsultasi rencana pembangunan Biogas Plant di aula PT ISB Surau Tinggi, Kamis (28/5).
Lebih lanjut Yusmar mengharapkan potensi 34 PKS yang ada di Rohul mengikuti jejak PT ISB. Kalau 50 persen PKS di Rohul bisa berbuat sedemikian rupa, Yusmar yakin kekurangan energi di Rohul bisa terpenuhi.
“Saya harapkan ini sebagai stimulan bagi PKS lain, PLTBg ini dia yang buat, dia yang gunakan. Kapasitasnya diperkirakan 2 MW, untuk kebutuhan pabrik perkiraannya 1 MW dan 1 MW lagi dapat digunakan oleh masyarakat, lebih kurang dapat digunakan 800-1000 rumah tangga," harap Yusmar.
Masih di tempat yang sama, Mill Manager PT ISB Suwandi menjelaskan pembangunan PLTBg di Surau Tinggi merupakan dorongan dari Musim Mas Group. Beberapa anak perusahaan sudah membangunan PLTBg, atas keberhasilan project tersebut dikembangkan lagi di anak perusahaan PT Indomakmur Sawit Berjaya.
“Jadi program ini sebenarnya sudah sukses sih di tempat group perusahaan kita yang lainnya, makanya kita lanjutkan lagi. Sebenarnya program ini ramah lingkungan, karena limbah yang selama ini ada gas methan, dengan adanya project ini kita tutup dan tangkap gas methan dan kita manfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga gas," jelas Suwandi, yang juga menjadi narasumber dan presentasi dalam acara stakeholder Konsultasi Rencana Pembangunan Biogas Plant itu.
Dalam diskusi dan konsultasi itu, ada sebagian masyarakat Surau Tinggi menganggap pembangunan PLTBg dapat merusak lingkungan. Menanggapi hal itu Suwandi menjelaskan, masyarakat masih kurang pemahaman. Padahal proyek itu ramah lingkungan yang manfaatnya sangat besar untuk masyarakat.
Dalam acara Stakeholder Konsultasi Rencana Pembangunan Biogas Plant di hadiri oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Rohul Yusmar Yusuf, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Rohul Sri Hardono, Perwakilan Badan Lingkungan Hidup Rohul Lidia, Mill Manager PT ISB Suwandi, Humas Head Office Musim Mas Group Pusat Lelo Ritonga, Humas PT ISB Surau Tinggi Malinton Purba, Camat Rambah Lukman Badoe, Kepala Desa, Kepala Dusun, tokoh agama dan tokoh masyarakat. (gus)