Pengemudi Truk Keluhkan Antrean Pembelian Solar di Pekanbaru

Riaumandiri.co - Sejumlah pengemudi truk mengeluhkan kelangkaan solar di Kota Pekanbaru, ini menyebabkan terancamnya distribusi barang dan bahkan bahan pokok dari dan menuju Provinsi Riau.
Salah seorang pengemudia truk, Hadi, mengungkapkan dirinya telah menunggu stok solar dari Rabu (18/12) dini hari, hingga Kamis (19/12) siang pukul 11.30.
"Saya dari dini hari lagi, sampai sekarang belum juga dapat lagi," keluh Hadi.
Apalagi menjelang tahun baru ini banyak kebutuhan yang akan dibeli Hadi untuk keluarga, dan menyebabkan kesulitan tersendiri bagi Hadi. "Kalau bisa segera diatasi, kebutuhan jelang tahun baru ini juga meningkat, saya mau ke Jambi terhambat jadinya," katanya.
Tak hanya Hadi, Anto juga merasakan hal yang sama, dirinya mengeluhkan banyak aturan yang ditetapkan pemerintah seperti barcode dan itupun penggunaan solar dibatasi.
"Saya udah ikuti maunya pemerintah, barcode saya download, teman teman supir juga udah download, terus sekarang dibatasi," katanya..
Diketahui pembatasan kuota solar untuk truk ekspedisi berukuran besar maksimal 100 liter. "100 L coba dapat apa kita, sekarang udah dibatasi langka pula, nanti misalnya saya isi di Pekanbaru, habis lagi tu di Kiliran Jao," ucapnya.
Tak hanya itu ia pun menyoroti lamanya tindakan pemerintah dalam mengatasi kelangkaan solar ini."Lama kali, udah berapa hari, Riau ini di atas minyak bawah minyak," tegasnya.
Ia pun mengaku membawa pupuk urea yang akan digunakan untuk bertani menuju Kota Palembang. "Saya mau bawa pupuk, kalau ini terhambat, orang mau kerja bagaimana," katanya.
Ekonom Universitas Riau 'Datuk Bisai' DR Edyanus Herman Halim mengatakan akibat dari antrean truk ekspedisi itu dapat menyebabkan harga barang ikut terancam naik.
"Kelangkaan solar akan berpengaruh pada kelancaran transportasi dengan sendirinya akan menyebabkan terkendala pasokan ke pasar," ujarnya.
Menurutnya kelancaran transportasi sangat menentukan mekanisme pasar dan kebutuhan barang pokok khususnya konsumsi.
Edyanus menyarankan agar pemerintah segera bertindak untuk mengatasi kelangkaan solar, efeknya tentu menambah penderitaan rakyat.
"Pemerintah harus bergerak cepat, atasi kelangkaan minyak, kelancaran lalu lintas barang menjadi kunci bagi upaya menjaga stabilitas harga dan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat," katanya.
Pantauan lapangan tim haluan menunjukkan beberapa SPBU yang antrian truknya mengular, diantaranya, SPBU Subrantas, SPBU Rimbo Panjang, SPBU SM Amin, SPBU di Jalan Soekarno Hatta, Jalan Siak II, Jalan Sembilang, Jalan Riau, dan Jalan Garuda Sakti.
Saat ini pengemudi truk sangat berharap agar stok solar ditambah di Provinsi Riau untuk mengatasi kerugian yang semakin komplek.