Pembunuh Wanita Muda di Selatpanjang Diringkus
Riaumandiri.co - Warga digegerkan dengan peristiwa adanya mayat seorang wanita di sebuah rumah kos yang berlokasi di Jalan Kartini Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Senin (9/12) siang kemarin. Korban diduga merupakan korban pembunuhan, dan pelaku telah ditangkap.
Korban diketahui bernama Wiji Imelda (20), warga Desa Sialang Pasung, Kecamatan Rangsang Barat. Wanita ini ditemukan dalam kondisi mengenakan celana panjang abu-abu, tergeletak di salah satu kamar kos di Jalan Kartini.
Menurut laporan, mayat tersebut ditemukan sekitar pukul 09.55 WIB dalam kondisi mengenaskan. Korban terlihat tergeletak di lantai dengan posisi kaki terlipat. Leher korban mengalami luka diduga akibat gorokan benda tajam.
Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Kurnia Setyawan melalui Kasat Reskrim, Iptu Yohn Mabel membenarkan adanya penemuan mayat tersebut. Atas hal itu, polisi langsung melakukan penyelidikan dan mendalami kejadian tersebut. Jenazah dievakuasi ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Korban dibawa ke rumah sakit untuk proses identifikasi. Dugaan awal kami adalah kasus pembunuhan" kata Iptu Yohn Mabel.
Dari hasil penyelidikan, polisi berhasil mengidentifikasi pelaku. Pria itu diketahui berinisial AILS (19) dan bekerja di koperasi simpan pinjam keliling.
Polisi menangkapnya dalam waktu kurang dari tiga jam setelah olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh pihak kepolisian.
"Iya benar, dia menggorok teman kencannya yang bernama Wiji Imelda yang berusia 20 tahun," kata Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Kurnia Setyawan, Selasa (10/12).
Awalnya, penjaga kos saat itu mau membersihkan kamar, pas dibuka, terlihat korban sudah terbaring bersimbah darah.
"Ketika ditemukan, terlihat korban sudah dalam kondisi meninggal dan ada kondisi luka di bagian lehernya akibat benda tajam atau pisau cutter," ujarnya.
Penjaga kos yang melihat hal tersebut, langsung melapor ke pemilik kos, dan melaporkan ke polisi.
"Mendapat laporan tersebut, kami melakukan penyelidikan, dan berhasil menangkap pelaku," ungkapnya.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku memesan wanita melalui aplikasi MiChat untuk kencan, namun ia malah diblokir setelah mengirim uang.
"Pelaku ada transfer dua kali, pertama Rp250 ribu dan Rp150 ribu. Setelah mentransfer sejumlah uang, ia malah diblokir oleh korban," jelasnya.
Selanjutnya, pelaku buat akun baru dan melakukan pencarian akun korban yang sama, dan ketemu. "Setelah itu, pelaku komunikasi lagi dengan korban sebagai orang lain. Dan minta ketemu dengan korban. Akhirnya mereka bertemu di kos-kosan dan setelah ketemu di kamar, niat pelaku mau uangnya kembali," katanya.
Saat menemui korban, pelaku sudah membawa pisau cutter, dan berniat mau mengambil HP korban, karena uangnya Rp400 sudah hilang.
"Setelah sampai kamar kos pelaku sempat belikan makan karena korban bilang lapar. Selesai makan, si pria udah tidak pakai baju dan korban baring-baring di atas kasur. Saat tertidur itulah pelaku mau ambil HP dan bawa lari, tapi korban bangun dan terjadi perlawanan dan disayat lehernya," terang dia.
Setelah korban berlumuran darah, pelaku meninggalkan lokasi hingga akhirnya ditangkap di Selatpanjang dan ditemukan HP korban. Pelaku juga mengakui sebagai pembunuh korban.