Pemko Pekanbaru Defisit Rp200 Miliar
Riaumandiri.co - -Pemko Pekanbaru saat ini mengalami defisit anggaran mencapai Rp200 Miliar. Kegiatan yang telah dilaksanakan terancam tidak terbayarkan dan kemungkinan terbaik hanya pada penundaan pembayaran.
Tim Anggaran Pemerintah Daerah Kota Pekanbaru harus memutar otak dan mencari solusi jitu menyelesaikan defisit anggaran Rp200 miliar yang terjadi.
Akibat defisit anggaran Rp200 miliar kota Pekanbaru, salah satu yang terkena imbas adalah tenaga harian lepas ( THL ) di kota Pekanbaru. Sampai saat ini THL di Kota Pekanbaru masih menunggu dan mengharapkan gaji mereka untuk segera keluar.
Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menyebut sejumlah kegiatan akan terjadi tunda bayar. Hal itu lantaran keuangan Pemko saat ini belum ada dan masih dikondisikan.
Pj Walikota Pekanbaru, Roni Rakhmat memastikan kegiatan yang tunda bayar tersebut berupa kegiatan fisik yang ada. Ia juga memastikan terkait kemaslahatan masyarakat tidak akan terganggu akibat kondisi keuangan tersebut.
Diantara kemaslahatan masyarakat itu adalah gaji RT RW, gaji Tenaga Harian Lepas (THL) , operasional bus TMP dan sampah. "Kegiatan yang kemaslahatan masyarakat prioritas seperti honor RT RW tidak ada hambatan," ungkapnya.
Terkait angka pasti berapa tunda bayar pada Pemko Pekanbaru tahun ini, pihaknya belum bisa memastikan.
Kita masih melihat berapa maksimal yang bisa kita gunakan. Mungkin dalam beberapa hari ini sudah bisa kita pastikan berapa tunda bayar Pemko Pekanbaru," ungkapnya.
Dikabarkan sebelumnya Roni Rakhmat sudah menelaah kondisi keuangan yang tersisa saat ini, dan melakukan rapat bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkot Pekanbaru.
Terkait hal tersebut Kepala Bapenda Kota Pekanbaru, Alek Kurniawan belum bisa ditemui saat di Perkantoran Tenayan Raya, Senin (9/12).