Perlu Tindakan Tegas OJK Berantas Judi Online

Perlu Tindakan Tegas OJK Berantas Judi Online

RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi XI DPR RI Harris Turino menegaskan yoroti isu judi online lebih berbahaya dibanding pinjaman online. Karena untuk melakukan akses permainan tersebut tergolong mudah khususnya bagi kalangan bawah, sehingga hal itu berdampak pada banyaknya kerugian bagi masyarakat yang bermain judi online.

"Menurut saya memang judi online itu yang berbahaya, karena judi online ini transaksi nya kecil-kecil mulai dari 10 ribu, 15 ribu, dan yang paling besar itu 50 ribu tetapi berulang terus, artinya yang paling dirugikan itu adalah masyarakat yang paling kecil karena tidak akan untung dari judi dan yang pasti menang hanya bandar," ucap Harris saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XI DPR RI ke Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (21/11/2024).

Harris meminta kepada OJK seharusnya bisa mendapatkan data dari para bank yang berada di bawah pembinaan OJK untuk men-tracking aktivitas dari para penggunanya terkhusus yang melakukan permainan judi online.

"Saya sudah minta kepada OJK seharusnya OJK mendapatkan data dari bank yang berada di bawah pembinaan OJK. Karena sudah pasti dana dari para pemain judi online itu memiliki akun  yang itu itu saja dan beredarnya juga cepat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain masa iya tidak terlihat?" tutur Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.

Dijawab oleh OJK, bahwa pihaknya bukan yang menjadi ketua dalam satuan tugas (satgas) penanganan terhadap kegiatan judi online tersebut. Meskipun demikian, Harris berharap bahwa OJK pun harus memberikan kontribusi jelas terkait hal tersebut, dikarenakan yang paling dirugikan dari judi online tersebut berasal dari kalangan masyarakat kelas bawah.

"OJK sudah mengatakan bahwa OJK bukan menjadi ketua satgasnya, tapi harus memberikan kontribusi karena angka kerugiannya besar sekali mencapai 400 triliun lebih dalam satu tahun. Yang paling dirugikan adalah masyarakat yang paling bawah dan itu yang menjadi konsep saya," tutup Harris. (*)



Tags Ekonomi