Lurah Pulau Kijang Dipanggil BKD
TEMBILAHAN (HR)- Dipanggilnya Lurah Pulau Kijang Salmiah, ke Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Indragiri Hilir, ulah kekecewaan Bupati HM Wardan, melihat kantor lurah dalam keadaan kosong.
Dikatakan, terkait pemangilan dirinya ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Indragiri Hilir (Inhil) berdasarkan instruksi Bupati melalui BKD, Rabu (27/5), guna memberikan alasan terkait kosongnya kantor lurah pada sidak yang dilakukan Bupati belum lama ini.
“Kantor dalam keadaan kosong dikarenakan sebagian staf kelurahan harus menjaga stan MTQ yang dilaksanakan di Kecamatan Sungai Batang," kata Salmiah, Kamis (28/5).
Ia memberi alasan, pada acara pembukaan MTQ yang dilakukan pada malam hari, dirinya tak dapat pulang karena statusnya sebagai koordinator stan Kecamatan Reteh. “Jadi banyak yang saya harus kerjakan pada saat MTQ Sungai Batang tersebut, dan saya baru bisa pulang pada pagi hari dan itu pun harus mengantre menaiki pompong menyebrang ke Pulau Kijang,” ujarnya.
Ia mengeluhkan jumlah staf kelurahan yang masih minim. Hal itu dianggapnya menjadi salah satu alasan kekosongan kantor lurah pada saat sidak Bupati. Karena semua staf dikerahkan pada pelaksanaan MTQ ke-45 tersebut. “Jumlah staf di kantor lurah ada tujuh orang, termasuk dua Satpol PP, dan yang baru PNS ada empat orang, dan itu masih sangat minim,” pungkasnya. (mg4)
Dikatakan, terkait pemangilan dirinya ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Indragiri Hilir (Inhil) berdasarkan instruksi Bupati melalui BKD, Rabu (27/5), guna memberikan alasan terkait kosongnya kantor lurah pada sidak yang dilakukan Bupati belum lama ini.
“Kantor dalam keadaan kosong dikarenakan sebagian staf kelurahan harus menjaga stan MTQ yang dilaksanakan di Kecamatan Sungai Batang," kata Salmiah, Kamis (28/5).
Ia memberi alasan, pada acara pembukaan MTQ yang dilakukan pada malam hari, dirinya tak dapat pulang karena statusnya sebagai koordinator stan Kecamatan Reteh. “Jadi banyak yang saya harus kerjakan pada saat MTQ Sungai Batang tersebut, dan saya baru bisa pulang pada pagi hari dan itu pun harus mengantre menaiki pompong menyebrang ke Pulau Kijang,” ujarnya.
Ia mengeluhkan jumlah staf kelurahan yang masih minim. Hal itu dianggapnya menjadi salah satu alasan kekosongan kantor lurah pada saat sidak Bupati. Karena semua staf dikerahkan pada pelaksanaan MTQ ke-45 tersebut. “Jumlah staf di kantor lurah ada tujuh orang, termasuk dua Satpol PP, dan yang baru PNS ada empat orang, dan itu masih sangat minim,” pungkasnya. (mg4)