Kelangkaan Elpiji 3 kg Disebabkan Spekulan
BANGKINANG(HR)- Kelangkaan elpiji ukuran 3 kg di Kabupaten Kampar diduga disebabkan permainan spekulan di lapangan yang menjualnya kepada pihak yang tak berhak menerimanya.
Informasi di lapangan menyebutkan, elpiji ukuran 3 kg yang disubsidi oleh pemerintah bagi masyarakat kurang mampu telah ditentukan penerimanya, namun kenyataan di lapangan, gas itu ada yang dijual tak tepat sasaran.
Kepala Disperindagpas Kampar, Amin Filda, ketika ditemui mengakui adanya penjualan elpiji 3 Kg bersubsidi itu ke pedagang nasi uduk atau penjual goreng, padahal mereka belum tentu masuk dalam daftar penerima subsidi elpiji ukran 3 kg.
"Masyarakat yang menerima elpiji ukuran 3 kg bersubsidi itu sudah ditetapkan dan kuotanya sudah ada, tapi ada yang namanya tak masuk dalam daftar malahan ikut menerimanya," ujarnya.
Pihaknya sempat menegur salah satu pangkalan elpiji yang menjual elpiji subsidi ke karyawan perusahaan, setelah dicermati, memang karyawan itu tergolong miskin hanya saja mereka tak masuk dalam daftar penerima elpiji 3 kg subsidi. "Karena belum masuk dalam daftar penerima elpiji bersubsidi kemudian diusulkan lagi agar masuk dalam daftar penerima subsidi," sebutnya.
Selain itu, penyebab kelangkaan elpiji 3 kg ke masyarakat akibat keterlambatan dalam pendistrubisian dari agen ke pangkalan dan Harga Ecerean Terendah (HET) elpiji 3 kg di Kabupaten Kampar adalah Rp18.750.(dom)