Geliatkan Ekonomi Kreatif KaSEI UNRI Taja KaSEIVENT 7.0

Geliatkan Ekonomi Kreatif KaSEI UNRI Taja KaSEIVENT 7.0

Riaumandiri.co - Organisasi Kajian Studi Ekonomi Islam (KaSEI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau mengadakan KaSEI Expo Intellectual Event (KaSEIVENT) 7.0 dengan tema “The importance of sharia financial literacy and inclusion to realize the 2030 Sustainable Development Goals”.

Kegiatan KaSEIVENT 7.0 berlangsung dari tanggal 17-19 Oktober 2024. Hari pertama, Opening Ceremony yang berlangsung di Gedung Sutan Balia Universitas Riau.

Dihadiri oleh Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Pendidikan (Kedisdik) Riau bapak Edi Rusma Dinata, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau Ibu Dr. Hj. Alvi Furwanti Alwie, dan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau bapak Darmayuda.


Pada KaSEIVENT 7.0 mengadakan Seminar Nasional dan Seminar Workshop Kewirausahaan, Bazar EXPO, dan Perlombaan Tingkat Naional yaitu Lomba Karya Tulis Ilmiah Ekonomi Islam, Bussiness Plan Competition, Olimpiade Ekonomi Islam, Debat Ekonomi Islam, dan Poster. Untuk Seminar Nasional, menghadirkan pemateri bapak Gandy Setiawan, S.E., M.P.P. selaku Direktorat Pemantauan Program dan Kinerja,

Juga Sekretariat KNEKS, Dr. Yudi Irwan, M.Sy selaku Kepala Divisi Dana Sosial Syariah KDEKS Provinsi Riau, dan bapak Ahmad Rifai Ritonga, S.H., M.H selaku Direktur Eksekutif LAZ Swadaya Ummah. Sedangkan Workshop Kewirausahaan menghadirkan pemateri Iin Setiawati, S.Sos, MM selaku Ketua IWAPI Kota Pekanbaru dan Mustika selaku Owner Insyira Oleh-Oleh. 

"Acara KaSEIVENT 7.0 ini dihadiri oleh 73 peserta dari 12 Universitas di seluruh Indonesia. Acara ini diharapkan dapat menjadi wadah silaturahmi bagi para peserta dalam bidang menguatkan dan memajukan ekonomi syariah, sehingga dapat memberikan ide-ide baru” Imbuh, Ketua Panitia Abyad Farras

Ketua Umum Kajian Studi Ekonomi Islam (KaSEI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau, Muhammad Latif mengatakan "KaSEIVENT 7.0 adalah salah satu acara besar KaSEI FEB UNRI yang berlangsung dari tanggal 17-19 Oktober 2024, untuk tahun ini KaSEIVENT mengadakan Expo yang dimulai dari tanggal 14-18 Oktober 2024 dengan total 37 UMKM dan 5.000 pengunjung selama 5 hari"

"Beberapa point mengenai tema KaSEIVENT 7.0 'The importance of sharia financial literacy and inclusion to realize the 2030 Sustainable Development Goals' yaitu meningkatkan akses terhadap keuangannya, mendorong investasi yang berkelanjutan, pemberdayaan ekonomi, promosi keadilan, penguatan ekosistem keuangan, dan peningkatan kesadaran akan prinsip syariah dalam keuangan," kata Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Pendidikan (Kedisdik) Riau bapak Edi Rusma.

“Acara ini bertujuan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah, karena literasi dan Inklusi keuangan syariah merupakan hal yang sangat penting untuk ekonomi syariah yang berkelanjutan", ujar Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau, Ibu Dr. Hj. Alvi Furwanti Alwie.

Pemateri Pertama Gandy Setiawan, S.E., M.P.P, Direktorat Pemantauan Program dan Kinerja, Sekretariat KNEKS, menyampaikan materi tentang Optimalisasi Potensi Generasi Muda Dalam Pengembangan Industri Keuangan Syariah Berbasis Teknologi.

Ekonomi dan Keuangan Syariah menunjukan perkembangan positif secara domestik dan global. Harapannya ekonomi syariah akan menjadi arus baru ekonomi dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional melalui strategi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yakni memperbesar kontribusi dalam perekonomian nasional, beradaptasi lebih cepat, merespons peluang ditengah dinamika ekonomi global.

Pemateri kedua Dr. Yudi Irwan, M.Sy, kepala divisi dana sosial syariah KDEKS Provinsi Riau, membahas mengenai Wakaf. 

Indonesia merupakan negara nomor 1 paling dermawan World Giving Index, dengan luas tanah wakaf ±54.128,54 ha, di 405.103 titik lokasi. Terdapat ribuan Nazhir di Indonesia, sehingga Indonesia menjadi Nazir Wakaf terbanyak di dunia. Terdapat 25 bank syariah di Indonesia yang mengelola uang wakaf.

"Wakaf adalah amalan yang tidak putus ketika orang sudah meninggal dan bermanfaat untuk semua orang", ujar Darmayuda selaku moderator Seminar Nasional. 

Indonesia menduduki peringkat teratas dalam World Giving Index dan memiliki jumlah Nazir wakaf terbanyak di dunia, serta 25 bank syariah yang mengelola wakaf. Regulasi dan dukungan dari berbagai kementerian, seperti Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, dan OJK, memperkuat ekosistem wakaf melalui panduan, riset, dan inisiatif sertifikasi tanah. 

Upaya kolaboratif ini berpotensi meningkatkan optimalisasi dan pemanfaatan wakaf untuk pembangunan sosial dan ekonomi di Indonesia.

Pemateri ketiga bapak Ahmad Rifai Ritonga, S.H., M.H, Direktur Eksekutif LAZ Swadaya Ummah. Lembaga Amil Zakat (LAZ) Swadaya Ummah menyampaikan Kontribusi Program LAZ Swadaya Ummah dalam point SDGs yaitu kafalah da'i dan guru ngaji, santunan yatim dan dhuafa, berbagi berkah sembako, sedekah daging, qurban ke pelosok, pasar bahagia, santunan orang sakit

Kemudian ambulance gratis, healthy school, sunat, beasiswa cerdas, sekolah gratis, rumah qur'an, pendampingan program usaha ibu-ibu, qardhul hasan, gerobak usaha, bantuan modal usaha, rocovery bencana alam, pembinaan muallaf, dan bantuan kemanusiaan ke beberapa negara

Pemateri Workshop Kewirausahaan Iin Setiawati, S.Sos, MM, Ketua IWAPI Kota Pekanbaru. IWAPI sudah tersebar di 34 provinsi di Indonesia. 98% UMKM yaitu pelaku usahanya adalah perempuan.

Tantangan ekonomi digital dan digitalisasi keuangan syari'ah ada pada pengamanan data, literasi digital yang rendah dan regulasi yang belum memadai. Peran perempuan pengusaha dalam mendukung ekonomi digital dan keuangan syari'ah penting untuk mendorong inklusi ekonomi dan untuk mencapai tujuan-tujuan sosial, keadilan, pemerataan yang terkandung dalam prinsip dan nilai ekonomi syari'ah.

Pemateri Workshop Kewirausahaan Kedua yaitu Mustika selaku Owner Insyira Oleh-Oleh, ia bercerita mengenai bagaimana awal mulanya Insyira Oleh-Oleh berdiri.

 "Insyira oleh-oleh Pekanbaru yang berada di jalan Arifin Achmad dirintis dari usaha kecil. Insyira Pekanbaru dibuka dari modal pribadi owner sendiri. Usaha dimulai secara bertahap, awalnya dimulai dari 1 pintu dan kini Insyira oleh-oleh sudah 6 pintu", ujar Mustika. 

Kegiatan KaSEIVENT 7.0 ini tidak hanya Seminar ataupun lomba saja namun ada kegiatan Fieldtrip keliling kota pekanbaru yang bertujuan mengenalkan budaya melayu serta mengunjungi tempat tempat bersejarah dan ilmiah serta religi seperti Perpustakaan wilayah Riau, Museum Sang Nila Provinsi Riau, Masjid An-Nur Provinsi Riau serta mengenakan kuliner khas dengan mengunjungi tempat oleh oleh ternama di Pekanbaru.

Kegiatan KaSEIVENT 7.0 berhasil ditutup dalam Closing Ceremony and Awarding Night pada tanggal 19 Oktober 2024 di Hotel Resty Menara. Adapun total hadiah yang diterima oleh peserta lomba dari 5 cabang lomba yang sekitar 23 juta rupiah. 

Hal ini menunjukan komitmen serta upaya teman teman panitia untuk mensuksekan kegiatan tingkat nasional ini.

Semoga tahun depan kegiatan ini dapat kembali berlangsung dan menjadikan kegiatan KaSEIVENT 7.0 yang ditaja oleh KaSEI FEB UNRI ini terbaik untuk terus mengembangkan dan memajukan Ekonomi syariah khususnya di Riau dan umumnya Indonesia melalui event yang luarbiasa ini.