Politisi PKS Apresiasi Banyak Perempuan Masuk Kabinet Merah Putih

Politisi PKS Apresiasi Banyak Perempuan Masuk Kabinet Merah Putih

RIAUMANDIRI.CO - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kesejaahteraan Netty Prasetyani Aher mengapresiasi banyaknya perempuan yang masuk dalam Kabinet Merah Putih. Menurutnya, perempuan, dengan penghayatan dan pengalaman hidupnya yang berbeda dari pria tentu memiliki pengalaman hidup tersendiri yang bisa dituangkan dalam kebijakan.

“Ini tentu akan sangat baik untuk melengkapi kebijakan yang selama ini mungkin masih meninggalkan apa yang menjadi kebutuhan perempuan atau tidak masuk dalam ruang berpikir laki-laki,” kata Nety, Senin (21/10/2024).

Ia mencontohkan ketika bicara masalah penanganan kebencanaan, yang teringat oleh para pemangku kepentingan itu biasanya berapa banyak logistik atau terkait pembersihan kawasan yang terkena bencana. Namun, kalau perempuan yang masuk dalam ruang kebijakan itu, ia meyakini yang dipikirkan justru lebih dari itu.


“Misalnya juga dipikirkan berapa banyak pembalut yang akan dipakai untuk perempuan yang sedang menstruasi dan berapa banyak air bersih yang harus dia siapkan untuk itu,” kata Anggota Komisi IX DPR RI 2019-2024 ini.

Untuk itu, ia berharap, para perempuan yang sudah terlantik untuk membantu Presiden Prabowo dalam susunan Kabinet Merah Putih dapat benar-benar memberikan kesan dan sentuhan baru bagi kepemimpinan Prabowo. Serta betul-betul mengawal kebijakan yang berpihak kepada perempuan anak dan keluarga.

“Dengan kata lain kita berharap perempuan yang ada dalam ruang kebijakan nantinya bisa memperbaiki kebijakan yang selama ini mungkin masih mendiskriminasikan perempuan. Dan kami di DPR RI tentu akan terus mendukung, mengawal sekaligus mengawasi lewat komisi-komisi yang ada,” tambahnya.

Nety juga mengapresiasi Pidato Pertama Presiden Prabowo Subianto usai pengucapan sumpah Presiden RI Prabowo Subianto. Menurutnya, pidato tersebut, menegaskan komitmen besar Presiden Prabowo untuk mewujudkan Indonesia lebih baik lagi.

“Lewat kata-kata, kita harus berani mengoreksi, kita harus berani memperbaiki dan tidak boleh ragu untuk mengoreksi apa yang sudah kita lakukan sebelumnya. Di mana masih banyak orang miskin di Indonesia, masih banyak anak sekolah yang masih berangkatan tidak beralas kaki. Termasuk masih adanya praktek kolusi, korupsi dan nepotisme yang harus diberantas,” jelasnya.

“Beliau mengatakan pemimpin itu harus memberikan contoh yang baik, karena ikan busuk itu dimulai dari kepalanya. Sehingga, hari ini, kita patut mengapresiasi pidato Pak Presiden yang menjadi komitmennya memperbaiki kondisi yang ada demi Indonesia yang lebih baik, masyarakat yang lebih sejahtera dan lain sebagainya,” paparnya. (*)