Satu Jatah Menteri dari Riau, Pengamat Saiman: Kabinet Disusun atas Dasar Koalisi
Riaumandiri.co - Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029 terhitung sejak Minggu (20/10).
Total, ada 49 orang yang dipanggil oleh Prabowo dari kalangan politisi, akademisi, birokrat, pengusaha hingga pegiat hak asasi manusia (HAM).
Namun, belum diketahui berapa jumlah pos kementerian yang akan dibentuk oleh Prabowo dalam pemerintahannya ke depan. Hanya saja, sebelumnya beredar kabar bahwa akan ada 46 kementerian.
Dari 49 orang yang memenuhi panggil Prabowo, 4 di antaranya mengungkapkan dengan pasti bahwa mereka diminta untuk menjabat sebagai menteri tertentu. Bahkan, sudah ada yang menandatangani pakta integritas.
Terkait menteri yang berasal dari Bumi Lancang Kuning, di kepemimpinan Prabowo Subianto hanya ada satu menteri yang berpeluang masuk dalam bursa menteri Prabowo yakninya Raja Juli Antoni.
Raja Juli yang saat ini bertugas sebagai Wakil Menteri ATR BPN di kabinet Jokowi - Maruf Amin telah dipanggil Prabowo bersama para calon menteri lainnya di kediaman Prabowo Senin (14/10). di Kartanegara.
Pengamat politik FISIP UNRI, Saiman Pakpahan menilai sedikitnya jatah menteri asal Riau dikarenakan susunan kabinet tersebut didasarkan pada koalisi yang telah terbangun.
"Susunan kabinet itu disusun atas dasar koalisi koalisi, secara umum partai politik (parpol) itu yang merebut kekuasaan, dan Gerindra berhasil merebut periode kekuasaan itu," kata Saiman.
Menurutnya kedaerahan bukan menjadi faktor penentu Prabowo menentukan pembantunya nanti dalam pemerintahan.
Hal tersebut lantaran relawan koalisi atau kelompok yang paling berkontribusi lah yang akan diperhitungkan untuk mendapatkan jatah menteri.
"Relawan koalisi atau pun kelompok yang berkontribusi pemenangan itu yang diperhitungkan. Ketika dia menang tak bisa dicounter jadi kepentingan daerah," katanya.
Menurutnya jika masyarakat Riau ingin jatah menteri lebih dari satu, bukan soal suara, melainkan ketokohan dari Riau yang dapat membantu Presiden terpilih nantinya.
"Kalau mau dapat jatah, bangun kekuatan dari bawah, bangun ketokohan dan diminta membantu Presiden terpilih, ada tidak orang Riau yang membantu pemenangan?," sebutnya.
Ia mencontohkan seperti Sumatera Barat mempunyai Andre Rosiade yang merupakan orang terdekat Prabowo Subianto yang tentunya putra asli ranah minang.
"Coba cari Andre Rosiade du Riau, logika merebut kekuasaan itu ada pada aktor aktor politik," katanya.
Walaupun Riau memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah, namun jika tidak berkontribusi pada kemenangan Prabowo akan sulit untuk mendapatkan jatah menteri.
"Kalau pertanyaannya SDA seperti minyak, lalu urusan dengan pemenangannya apa," kata Saiman.
Kalau masyarakat Riau juga ingin memperjuangkan kepentingan daerahnya, maka harus ada sosok yang bisa mengakses Ibu Kota Negara.
"Siapa yang karir politik dari Riau yang bisa akses Jakarta itu dia yang mendorong untuk mewakili Riau di nasional, representasi Riau, kekuatan ide itu dari bawah," ungkapnya.