Anggota DPR Kecam Pernyataan Menlu Jerman
RIAUMANDIRI.CO – Anggota DPR RI dari PKS Sukamta mengkritik keras pernyataan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock yang membenarkan tindakan Israel dalam kerangka membela diri untuk menyerang situs sipil karena Hamas dianggap bersembunyi di kerumunan warga sipil juga di bangunan sekolah.
Sukamta menyebut pernyataan tersebut pernyataan Menlu Jerman itu sebagai kesesatan berpikir. Apalagi pernyataan itu tidak bisa disematkan kepada Israel yang telah menjajah Palestina lebih dari 76 tahun. Sebaliknya, hak membela diri menurutnya menjadi hak sepenuhnya bagi bangsa Palestina.
“Saya menyesalkan Menlu Jerman (Annalena Baerbock) yang mengatakan bahwa yang
dilakukan Israel itu adalah self defense dan legitimate,
Itu adalah pendapat yang sangat salah,“ ujar Sukamta dalam rilissnya, Rabu
(16/10/2024)
Yang kedua, dibenarkan menyerang situs sipil karena alasan Hamas bersembunyi di
sana. Ini juga jelas melanggar hukum humaniter internasional. Apapun dugaan
atas kondisi di lapangan, situs sipil tidak boleh menjadi sasaran serangan
militer. Apa yang dilakukan Israel di Gaza sangat gamblang melanggar hukum
humaniter internasional, seluruh rumah sakit, masjid, sekolah di Gaza saat ini
hancur.
Selain itu, ia menilai bahwa selama penjajahan, Israel mengusir jutaan orang
Palestina, membunuh anak-anak dan wanita, melakukan politik Apartheid. Maka hak
membela diri tidak berlaku buat Israel, sebaliknya itu sepenuhnya hak bagi
Bangsa Palestina.
Lebih lanjut Ia mengungkapkan bahwa pernyataan itu sangat berbahaya. Sebab itu
hanya memberikan legitimasi terhadap genosida yang dilakukan Israel dan akan
mempersulit penghentian genosida di Gaza
"Pernyataan Menlu Jerman secara tidak langsung mendukung Genosida yang
tengah berlangsung di Gaza saat ini. Ini jelas sangat berbahaya, karena akan
membuat Israel merasa punya pembenaran atas kekejamannya," lanjutnya
Sukamta meminta Menlu Jerman mengingat luka sejarah kejahatan Nazi di masa
lalu, supaya tragedi kemanunisaan serupa tidak terjadi di Palestina saat ini.
"Apa yang dilakukan Israel saat ini oleh banyak pihak dianggap lebih kejam
dari Nazi. Mestinya Jerman ikut mendorong untuk segera dihentikan Genosida.
Menyetop bantuan militer kepada Israel dan mendorong sanksi atas kejahatan
Israel," tutup Sukamta. (*)