Warga Teluk Pulai Dapat Pelayanan Kesehatan Gratis
PANIPAHAN (HR)-Warga di Kepenghuluan Teluk Pulai, Kecamatan Pasir Limau Kapas atau Palika Rokan Hilir mendapatkan pelayanan kesehatan gratis.
Pelayanan dalam memberikan informasi kepada masyarakat khususnya ibu-ibu tentang kesehatan baik tentang kehamilan, gizi balita, KB dan kegunaan kartu Jamkesmas yang kini disebut BPJS.
Kepala Puskesmas Panipahan, dr Netty Juliana, Selasa (26/5) mengatakan, dalam kesempatan tersebut, pihaknya mengingatkan kembali kepada masyarakat yang berobat agar membawa kartu Jamkesmas yang kini berganti nama BPJS karena dengan kartu ini 24 jam dilayani gratis di Puskesmas Panipahan.
Bagi ibu yang bersalin juga gratis, peserta rujuk balik seperti penderita hipertensi, demam, asma, epilepsi termasuk rawat inap. “Jadi, bagi masyarakat jangan ragu serta khawatir menggunakan kartu tersebut pelayanan tidak dibedakan baik obat-obatan dan kamar rawatan dengan pasien umum,” penekanan Netty saat itu.
Pelayanan diberikan Senin (25/5), petugas medis, mulai dari Idawati, Amkeb selaku bidan koordinator mengajarkan senam bagi ibu hamil (bumil, red) yang datang ke posyandu tersebut sebanyak 8 orang dan juga menjelaskan tanda kehamilan serta yang dilarang saat hamil yang tentunya membahayakan janin seperti merokok, minum beralkohol dan minum obat sembarangan tanpa petunjuk dari medis.
Dilanjutkan, Marlina pemegang program gizi juga memberikan penyuluhan tentang tanda-tanda balita yang gizi baik maupun kurang, ASI eksklusif, serta mengukur panjang badan bayi dan menimbang berat badan dibantu oleh kader posyandu tersebut dan memberitahukan jika didapati balita BGM (bawa garis merah).
Pihak puskesmas terus memantau dan memberikan susu dan MP ASI secara gratis yang kini masih tersedia di puskesmas yang hadir sekitar 30 orang ibu datang membawa balitanya di posyandu ini.
Dan untuk bidang promosi kesehatan Leni Marlina dan Darwis selalu mengingatkan tentang sanitasi lingkungan di sekitar rumah baik di dalam maupun di luar rumah agar kaleng dan sampah yang berserakan dikubur atau dibakar supaya tidak menjadi potensi berkembangbiaknya nyamuk yang mengancam kesehatan bersama.
Masyarakat juga diminta meningkatkan kunjungan ke posyandu, jangan hanya sampai anak umur setahun saja, seharusnya sampai dengan lima tahun, karena di posyandu tumbuh dan kembang anak dapat terpantau setiap bulannya oleh kader dan petugas kesehatan. (zmi)