Jalan Provinsi di Siak Semakin Hancur
RIAUMANDIRI.CO - Kondisi jalan provinsi di Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, semakin memburuk akibat kerusakan yang diduga disebabkan oleh kendaraan bertonase berat, khususnya truk tangki CPO (Crude Palm Oil).
Jalan yang menghubungkan simpang PT SIR menuju Kota Perawang itu, kini dipenuhi lubang yang membahayakan pengendara yang melintasinya.
Ditlantas Polda Riau dan Dinas Perhubungan Provinsi Riau mendapat sorotan tajam dari masyarakat karena dianggap kurang tegas dalam menindak kendaraan over kapasitas, khususnya truk ODOL (Over Dimension Over Load).
Warga mendesak agar langkah lebih konkret diambil guna mencegah kerusakan jalan yang semakin parah.
Rapi, seorang warga Perawang, hampir mengalami kecelakaan akibat kondisi jalan tersebut. "Mobil saya terperosok ke lubang. Ban pecah, dan hampir terbalik. Ini sangat berbahaya," keluhnya, Selasa (10/9/2024).
Ia menilai kerusakan jalan tersebut bukan hanya merugikan pengguna jalan, tetapi juga berpotensi menimbulkan korban jiwa jika tidak segera ditangani.
Tokoh masyarakat setempat, Aprianto Umar atau yang dikenal dengan Anto Klink, turut menyuarakan keresahannya.
Anto Klink menyebut konvoi truk CPO dengan tonase di atas 40 ton sering kali melintasi jalan ini, mempercepat kerusakan jalan.
"Ditlantas dan Dishub harus tegas terhadap truk ODOL yang sudah jelas melanggar aturan. Kalau terus dibiarkan, masyarakat yang jadi korban," tegasnya.
Warga juga menuntut perusahaan-perusahaan besar seperti PT SIR, Minamas, PT ATM, dan PT PAS untuk berkontribusi dalam perbaikan jalan melalui dana CSR mereka.
Menurut mereka, hanya mengandalkan APBD untuk tambal sulam tidak akan menyelesaikan masalah kerusakan yang terjadi.
Mereka juga mengkritik minimnya pajak yang dibayarkan oleh perusahaan, mengingat sebagian besar truk yang beroperasi menggunakan plat nomor dari luar Provinsi Riau.
"Masyarakat sudah sangat kesal. Ditlantas dan Dishub jangan hanya diam. Truk ODOL ini jelas melanggar aturan dan merusak jalan yang dibiayai dengan uang rakyat. Kita harap mereka segera mengambil tindakan tegas sebelum situasi semakin memburuk," ujar Anto Klink menyudahi.