Dualisme Kadin, Menteri ESDM Bahlil Pertemukan Arsjad dan Anindya
Riaumandiri.co - Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie dipertemukan oleh MEnteri ESDM Bahlil Lahadalia, pertemuan ini ditengah terjadinya dualisme di Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Ini terungkap dalam unggahan di akun Instagram @melangkahdaritimur.id. Akun tersebut kerap mengunggah aktivitas sehari-hari Bahlil, baik sebagai menteri ESDM maupun ketua umum Partai Golkar.
"Hari ini saya bertemu dengan dua sahabat saya, Pak Arsjad sama Pak Anin, dan dua-duanya sudah insaf untuk menjalankan organisasi (Kadin) yang baik," ucap Bahlil dalam video tersebut, Jumat (29/7).
"Dan mereka berdua sudah paten. Sudah kami ketemu dan sudah saling memaafkan. Kami pikir Kadin ke depan harus menjadi lebih baik dan kami semua akan menjaganya," tambahnya.
Lalu, Ketua Umum Kadin 2021-2026 Arsjad Rasjid berbicara. Ia mengaku senang bisa dipertemukan Bahlil dengan Anindya Bakrie.
Arsjad menegaskan Anin adalah sahabatnya. Ia mengaku dinamika yang terjadi di tubuh Kadin adalah sebuah proses perjalanan.
"Mencari jalan suatu proses yang di mana kita melihat yang lebih besar itu bagaimana memastikan Kadin itu satu dan ke depannya lebih baik untuk bangsa Indonesia," ucap Arsjad.
Sementara itu, Anin berterima kasih kepada Bahlil karena sudah dipertemukan dengan Arsjad Rasjid. Ketua Umum Kadin 2024-2029 itu juga mengucapkan terima kasih kepada Arsjad.
"Mudah-mudahan Kadin semakin maju. Apa yang kita buat selama ini sudah baik dan sama-sama kita bertiga kita bikin lebih baik lagi," tutur Anin.
Setelah itu, Bahlil menegaskan persahabatan Arsjad dan Anin. Ia menyinggung keretakan hubungan dua sahabat karena campur tangan pihak lain.
Bahlil menyebut ada 'tukang goreng-goreng' yang membuat internal Kadin bermasalah.
"Mereka berdua ini sahabat sebenarnya, cuma ada tukang goreng-goreng. Tapi saya yakinlah mereka berdua ini dewasa untuk kebaikan Kadin, rakyat, bangsa, dan negara," jelas Bahlil
"Kadin satu, enggak boleh dua. Setuju gak? (Arsjad dan Anin membalas setuju). Kadin satu!" tutup Bahlil dalam video tersebut.
Arsjad Rasjid sebenarnya masih punya hak memimpin Kadin Indonesia hingga 2026. Namun, posisinya digantikan Anindya Bakrie melalui skema musyawarah nasional luar biasa (munaslub) pada Sabtu (14/9).
Kedua kubu sempat bersitegang atas kepemimpinan Kadin yang sah. Bahkan, kubu Arsjad sempat tak bisa berkantor di Menara Kadin, Jakarta Selatan.